WASPADA KUTU PUTIH PADA TANAMAN SINGKONG
WASPADA KUTU PUTIH PADA TANAMAN SINGKONG
Kutu putih singkong (Phenacoccus manihoti) adalah hama penting yang sering menyerang tanaman singkong di berbagai daerah. Hama ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman singkong dan mengurangi hasil panen secara signifikan.
Memahami ciri-ciri morfologi dan biologi kutu putih singkong menjadi hal yang sangat penting dalam upaya pengendalian dan perlindungan tanaman singkong. Dilansir dari Saputro (2013), berikut merupakan siklus dan karakteristik dari kutu putih.
Siklus Hidup Kutu Putih
Nimfa dan imago betina kutu putih singkong memiliki ciri-ciri morfologi yang khas. Kelompok ini berwarna merah muda, berbentuk oval, dan tubuhnya dilapisi dengan tepung lilin berwarna putih yang sangat terlihat. Mata mereka menonjol dan tungkai berkembang dengan baik, serta memiliki ukuran yang sama.
Telur kutu putih singkong berbentuk lonjong dan kekuningan. Telur tersebut terletak dalam kelompok di dalam kantung telur yang ditutupi oleh serabut lilin putih.
Nimfa terdiri dari 3 tahap pertumbuhan (instar) yang berwarna merah jambu. Instar-1 memiliki ukuran panjang 0.41 milimeter dan lebar 0.17 milimeter, instar-2 memiliki ukuran panjang 0.60 milimeter dan lebar 0.26 milimeter, sementara instar-3 memiliki ukuran panjang 0.86 milimeter dan lebar 0.39 milimeter.
Serangga dewasa (imago) juga berwarna merah jambu dengan ukuran panjang 1.25 milimeter dan lebar 0.63 milimeter.
Karakteristik Kutu Putih
Phenacoccus manihoti memiliki empat tahap perkembangan selama hidupnya dan hanya menghasilkan individu betina melalui partenogenesis thelytokous. Meskipun ukuran tubuh nimfa instar II, III, dan imago tidak memiliki perbedaan yang signifikan, namun imago cenderung memiliki ukuran yang lebih besar.
Nimfa instar I memiliki panjang sekitar 0.41 mm dan lebar 0.17 mm, instar-2 memiliki panjang sekitar 0.60 mm dan lebar 0.26 mm, sedangkan instar-3 memiliki panjang sekitar 0.86 mm dan lebar 0.39 mm.
Baik nimfa maupun imago memiliki tubuh yang dilapisi dengan serabut lilin berwarna putih. Nimfa instar-1 dikenal sebagai crawler yang berarti mereka dapat bergerak dengan cepat dan mudah menyebar.
Betina dewasa mampu meletakkan hingga 500 telur dalam struktur yang disebut ovisak, yang merupakan kumpulan telur yang dilapisi dengan lapisan lilin.
Seluruh siklus hidup, mulai dari telur hingga dewasa, memerlukan waktu sekitar 21 hari dengan stadium telur berlangsung sekitar 8 hari, nimfa instar-1 sekitar 4 hari, nimfa instar-2 sekitar 4 hari, dan nimfa instar-3 sekitar 5 hari.
Penulis: Viorenta | Editor: Nurma Wibi Earthany