Artikel

TNC IPB UNIVERSITY BERI KESEMPATAN PETANI DI KIARASARI ATASI MASALAH PERTANIAN DENGAN LABORATORIUM LAPANGAN

DSC05969
Berita / Siaran Pers

TNC IPB UNIVERSITY BERI KESEMPATAN PETANI DI KIARASARI ATASI MASALAH PERTANIAN DENGAN LABORATORIUM LAPANGAN

“Kegiatan ini dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk langkah awal ke depan, sehingga petani memiliki ruang gerak dan diberikan kesempatan untuk menjadi pioneer dan agent of change dari wilayah masing-masing di sektor pertanian.”

DIGITANI.IPB.AC.ID, BOGOR – Tani dan Nelayan Center (TNC) IPB University berkolaborasi dengan Gugah Nurani Indonesia (GNI) dalam menyelenggarakan kegiatan konsultasi pertanian ‘Laboratorium Lapangan’. Acara ini sukses dilaksanakan pada Minggu (26/11) di Lapangan SDN Cipendeuy, Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Muhammad Rusdini, seorang petani local champion di Desa Kiarasari, menyampaikan semangat warga desa untuk melakukan regenerasi pertanian dalam sambutannya. “Permakultur trubuk non pestisida dan hortikultura juga telah dilakukan dengan harapan dapat berkolaborasi dengan perlakuan non pestisida. Pendampingan tidak hanya dari GNI, tetapi juga dapat melibatkan sektor lain, seperti TNC IPB University,” ungkap Rusdini.

Peserta Kegiatan (Foto: Tani dan Nelayan Center)

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB dan melibatkan mobil Klinik Tanaman Terpadu yang dilengkapi dengan peralatan laboratorium untuk melakukan pengujian tanaman secara efisien.

Bonjok Istiaji, S.P., M.Si., seorang dosen di Departemen Proteksi Tanaman IPB University, memberikan pengantar sekaligus berperan sebagai pakar dari TNC IPB University pada sesi konsultasi. Ia menjelaskan bahwa klinik tanaman, atau Klintan, berfungsi sebagai puskesmas berjalan bagi tanaman.

“Petani diundang untuk membawa tanaman yang sakit saat acara klinik tanaman berlangsung agar dapat diidentifikasi dengan lebih baik. Ini merupakan kesempatan bagi para petani untuk mendapatkan solusi dan rekomendasi secara langsung dari ahli pertanian,” ujar Bonjok.

Bonjok selaku Pakar (Foto: Tani dan Nelayan Center)

Sebanyak 42 petani dengan antusias membawa tanaman mereka, termasuk tanaman bawang merah, kacang panjang, cabai, dan timun. Para petani mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi terkait hama dan penyakit yang menyerang tanaman mereka.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk mengatasi masalah tanaman bagi para petani di Desa Kiarasari. Inisiatif seperti ini tidak hanya memberikan jawaban praktis, tetapi juga membangun jejaring antara petani dan ahli pertanian serta menciptakan sinergi yang bermanfaat untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.

Peserta Kegiatan (Foto: Tani dan Nelayan Center)

“Kegiatan ini dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk langkah awal ke depan, sehingga petani memiliki ruang gerak dan diberikan kesempatan untuk menjadi pioneer dan agent of change dari wilayah masing-masing di sektor pertanian,” ujar Anton Setiawan, selaku Manager Community Development Program GNI.

Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

X