Artikel

SIKLUS HIDUP ANAGYRUS LOPEZI DALAM MENGENDALIKAN KUTU PUTIH SINGKONG

SIKLUS HIDUP ANAGYRUS LOPEZI DALAM MENGENDALIKAN KUTU PUTIH SINGKONG - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - IPB DIGITANI
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

SIKLUS HIDUP ANAGYRUS LOPEZI DALAM MENGENDALIKAN KUTU PUTIH SINGKONG

Anagyrus lopezi adalah serangga parasit yang hidup dan berkembang dalam tubuh kutu putih singkong yang biasanya ditemukan di daun tanaman singkong.

Siklus hidup serangga ini melalui empat tahap pertumbuhan awal, yang disebut instar. Tahap-tahap ini meliputi telur, larva, pupa, dan dewasa (imago).

Pada tahap larva, ada empat instar yang dibedakan berdasarkan ukuran kapsul kepala. Ukuran kapsul kepala larva bervariasi dari 0.025 hingga 0.038 milimeter pada instar pertama, dan dari 0.125 hingga 0.175 milimeter pada instar keempat.

Studi oleh Adriani dan Lestari (2021) serta Maharani, dkk (2019) menjelaskan lebih lanjut terkait perkembangan dari Anagyrus lopezi.

Durasi dan Faktor Perkembangan

Waktu yang dibutuhkan untuk Anagyrus lopezi melewati fase pradewasa hingga dewasa (imago) berkisar antara 11 hingga 25 hari, dengan rata-rata sekitar 18 hari. Proses ini terdiri dari beberapa tahap pertumbuhan yang memiliki waktu berbeda pada setiap tahapannya.

Telur akan menetas dalam waktu 2 hari, diikuti oleh larva instar pertama selama 1 hari, larva instar kedua 1 hari, larva instar ketiga 2 hari, larva instar keempat 2 hari, prepupa 4 hari, dan pupa 6 hari.

Suhu lingkungan juga mempengaruhi durasi perkembangan ini. Pada suhu sekitar 30 derajat Celsius, Anagyrus lopezi mencapai dewasa dalam 16 hari, sementara pada suhu sekitar 20 derajat Celsius, proses ini memerlukan waktu hingga 43 hari.

Selain suhu, ukuran inang juga memengaruhi masa perkembangan dewasa. Parasitoid yang berasal dari inang yang lebih besar memiliki masa perkembangan yang lebih singkat.

Hal ini juga berdampak pada jumlah keturunan. Parasitoid dari inang berukuran besar cenderung memiliki lebih banyak betina dan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar.

Kemunculan Imago dan Perbandingan Jantan-Betina

Ketika terkena serangan oleh 30 ekor kutu putih singkong, parasitoid A. lopezi biasanya berkembang menjadi dewasa (imago) dengan jumlah rata-rata sekitar 7 ekor.

Dari jumlah tersebut, imago jantan dan betina memiliki perbandingan sekitar 5:2. Selain itu, imago jantan A. lopezi cenderung muncul lebih banyak dan lebih cepat daripada imago betina.

Proses perkembangan A. lopezi dari saat terinfeksi hingga menjadi imago membutuhkan waktu yang berbeda-beda, dengan rentang waktu rata-rata antara 14.9 hingga 26.4 hari ketika menggunakan media tanaman inang berupa kentang bertunas.

Di sisi lain, jumlah total imago parasitoid pada tanaman singkong adalah sekitar 12 ekor, dengan perbandingan jantan dan betina sekitar 7:5. Imago jantan juga cenderung muncul lebih sering dan lebih awal daripada betina.

Proses perkembangan A. lopezi dari infestasi hingga menjadi imago pada tanaman singkong memiliki rentang waktu rata-rata antara 15.5 hingga 24 hari.

Penulis: Viorenta | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X