Artikel

PURSE SEINE: INOVASI PUKAT CINCIN PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

Purse Seine Alat Tangkap Cincin - IPB Digitani - Roza Yusfiandayani - Tani Nelayan Center IPB University - Perikanan (2)
Artikel / Perikanan / Perikanan Tangkap

PURSE SEINE: INOVASI PUKAT CINCIN PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

Purse seine, atau yang dikenal sebagai pukat cincin, merupakan perangkap ikan yang memiliki bentuk empat persegi panjang (disebut juga sebagai tipe selendang) atau kombinasi antara empat persegi panjang di bagian tengah dengan trapesium di bagian sisinya (disebut tipe gunungan).

Kantong penangkapan ikan (bunt) dapat terbentuk di ujung jaring atau di bagian tengahnya. Sementara bagian atas jaring dilengkapi dengan pelampung, bagian bawahnya dilengkapi dengan pemberat, dan beberapa cincin penjepit (purse ring) yang terbuat dari kuningan atau besi.

Pengoperasian Pukat Cincin

Alat Tangkap Pukat Cincin (Foto: Marine Stewardship Council)

Pukat cincin adalah perangkap besar yang ditempatkan mengelilingi area di mana ikan berkumpul. Dikutip dari NOAA Fisheries, pukat ini beroperasi dengan cara mengelilingi gerombolan ikan melalui lingkaran jaring yang diterapkan.

Proses pengelilingan dilakukan dengan cepat, diikuti dengan penarikan purse line di antara cincin-cincin, membentuk jaring seperti mangkuk. Kecepatan yang tinggi penting untuk mencegah ikan melarikan diri. Setelah berhasil mengumpulkan ikan dalam mangkuk jaring, hasil tangkapan diekstraksi menggunakan serok atau penciduk.

Bagian dari Alat Tangkap Pukat Cincin (Foto: Galbraith, et al)

Pukat cincin dapat dioperasikan baik pada siang maupun malam hari. Pada siang hari, penggunaan rumpon atau payaos sering digunakan sebagai alat bantu untuk menarik ikan. Sementara itu, di malam hari, lampu, khususnya lampu petromaks, menjadi alat bantu yang umum digunakan dalam proses pengumpulan ikan.

Keberhasilan pukat cincin dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.

  1. Akurasi dalam Membentuk Lingkaran di Sekitar Gerombolan Ikan
  2. Tingkat Kecepatan dalam Penurunan Pemberat
  3. Efisiensi dalam Kecepatan Menarik Tali Kolor

Adapun ragam hasil tangkapan yang didapatkan dari penggunaan pukat cincin adalah Ikan Kembung, Ikan Tembang, Ikan Japuh, Ikan Lemuru, Ikan Julung-julung Layur, Ikan Tetengkek, Ikan Talang-talang Siro, Ikan Selar Kuning, Ikan Parang-parang, Ikan Layang, Ikan Senuk, Ikan Tongkol, Ikan Cucut, Ikan Tenggiri, Ikan Papan, dan Ikan Kenyal.

Klasifikasi Pukat Cincin

Penggunaan pukat cincin telah berkembang menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan dimensinya. Berikut adalah klasifikasi menarik yang membedakan pukat cincin sebagai berikut.

  1. Jenis berdasarkan Bentuk
    • Pukat Cincin Persegi Panjang, jenis ini dioperasikan dengan satu kapal, memberikan kemudahan dalam penangkapan ikan.
    • Pukat Cincin Lengkung (Trapesium Terbalik), bentuk ini membentuk satu lengkungan saat dioperasikan dengan satu kapal, menawarkan pendekatan penangkapan yang efektif.
    • Pukat Cincin Dua Lengkungan Simetris, dirancang untuk dioperasikan dengan dua kapal, jenis ini menunjukkan simetri dalam penangkapan ikan
  1. Jenis berdasarkan Dimensi
    • Pukat Cincin Mini, dengan panjang kurang dari 300 meter, pukat ini menghadirkan solusi ideal untuk perairan dangkal dan pantai. Menargetkan ikan pelagis kecil seperti layang, tembang, lemuru, dan kembung.
    • Pukat Cincin Berukuran Sedang, dengan panjang 300 sampai 600 meter, jenis ini dioperasikan di perairan yang lebih jauh atau lepas pantai, menargetkan ikan tongkol dan kembung.
    • Pukat Cincin Berukuran Besar, dengan panjang lebih dari 600 sampai 1000 meter, pukat ini dioperasikan di laut dalam dalam Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Sasaran utama adalah ikan cakalang dan tuna.
    • Pukat Cincin Super, dengan panjang lebih dari 1000 meter, pukat ini menguasai perairan laut bebas, menawarkan solusi efektif untuk penangkapan ikan dalam skala besar dalam konteks perikanan laut tinggi.

Penulis: Jonathan Charlesto Edro Satriya | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

X