POTENSI DAN KEUNTUNGAN BUDIDAYA AYAM PETELUR
POTENSI DAN KEUNTUNGAN BUDIDAYA AYAM PETELUR
Ayam petelur, jenis ayam yang difokuskan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi, memainkan peran penting dalam industri peternakan. Mereka memiliki karakteristik khusus yang mendukung produksi telur dalam waktu yang cukup lama, dengan fokus utama pada jumlah dan kualitas telur. Dibandingkan dengan ayam pedaging, ayam petelur cenderung lebih kecil dan dirancang khusus untuk mencapai tujuan produksi telur yang optimal.
Di Indonesia, terdapat dua jenis ayam petelur yang umum dijadikan hewan ternak, yaitu Ayam Petelur Putih dan Ayam Petelur Cokelat. Ayam petelur putih, atau yang dikenal sebagai ayam petelur tipe ringan, memiliki ciri-ciri tubuh langsing, bulu berwarna putih, dan jengger merah. Mereka mampu menghasilkan lebih dari 300 telur setiap tahun, namun cenderung sensitif terhadap cuaca panas dan kebisingan.
Sementara itu, ayam petelur cokelat atau ayam petelur tipe medium memiliki ukuran tubuh sedang, tidak terlalu kurus maupun gemuk, dan bulu berwarna cokelat. Mereka menghasilkan jumlah telur yang cukup banyak dan, pada akhirnya, bisa dijual sebagai ayam pedaging.
Namun, beternak ayam petelur tidak selalu memberikan keuntungan langsung. Penting untuk memahami potensi dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk meraih hasil terbaik. Dikutip dari The Spruce, beberapa keuntungan beternak ayam petelur antara lain sebagai berikut.
- Sumber Pendapatan Stabil: Ayam petelur mampu memberikan sumber pendapatan yang stabil karena menghasilkan telur secara kontinu. Telur ini dapat dijual untuk mendapatkan penghasilan yang tetap.
- Masa Produktif Lama: Masa produktif ayam petelur cukup lama, mencapai satu setengah sampai dua tahun. Produksi maksimum dapat dicapai setelah 90 minggu, dan setelah periode produktif, telur masih dapat dikumpulkan setiap hari.
- Permintaan Tinggi: Telur memiliki permintaan tinggi di pasar karena menjadi bahan makanan umum dalam berbagai resep. Beternak ayam petelur memberikan potensi pasar yang luas.
- Modal Awal Relatif Rendah: Beternak ayam petelur memerlukan modal awal yang lebih rendah dibandingkan dengan hewan ternak lainnya. Bisnis dapat dimulai dengan jumlah ayam yang sedikit dan ditingkatkan seiring perkembangan usaha.
- Biaya Operasional Terkendali: Biaya operasional ayam petelur cenderung terkendali. Pakan komersial yang terjangkau, perawatan yang mudah, dan biaya operasional yang terkendali membuat beternak ayam petelur menjadi pilihan yang efisien.
Penulis: Dita Nurul Fajarwati | Editor: Nurma Wibi Earthany