Artikel

PARASITOID: SERANGGA KECIL TEMAN PETANI

Penggunaan Parasitoid Trichogramma Spp. sebagai Musuh Alami - Tani dan Nelayan Center IPB University - IPB Digitani
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

PARASITOID: SERANGGA KECIL TEMAN PETANI

Serangga memiliki keunikan dan keberagaman yang menarik. Namun, sering kali kita hanya melihat mereka sebagai hama tanaman. Padahal, keberadaan serangga sangatlah penting bagi petani.

Serangga adalah sekutu tak tergantikan dalam pertanian karena dapat menciptakan harmoni secara alami di habitat mereka serta menjaga keseimbangan alam. Ada banyak jenis serangga yang bermanfaat bagi petani, seperti yang bertindak sebagai penyerbuk, pembusuk, dan predator alami. Selain itu, serangga juga memiliki peran penting sebagai parasitoid.

Serangga parasitoid adalah organisme yang hidup dengan memanfaatkan inangnya. Mereka menginfeksi inang dan menggunakan tubuhnya untuk berkembang biak, yang pada akhirnya menyebabkan kematian inang. Serangga parasitoid dewasa hidup bebas.

Ada dua jenis parasitoid, yaitu parasitoid idiobion yang membuat inang berhenti berkembang atau mati setelah bertelur, serta parasitoid koinibion yang membiarkan inang tetap hidup dan berkembang setelah bertelur.

Sekitar 10 persen dari serangga telah diidentifikasi sebagai parasitoid dan terbagi menjadi beberapa ordo seperti Hymenoptera, Diptera, Coleoptera, Neuroptera, Lepidoptera, Strepsiptera, dan Trichoptera. Mayoritas adalah wasp parasitoid dari ordo Hymenoptera, sedangkan yang lainnya adalah Flies parasitoid dari ordo Diptera.

Trichogramma spp. adalah jenis serangga parasitoid yang sering digunakan untuk mengendalikan hama tanaman. Mereka dikenal sebagai parasitoid polifag, artinya mereka dapat menginfeksi berbagai jenis hama. Serangga ini bertelur satu atau beberapa telur pada inangnya dan hanya satu yang akan berkembang.

Trichogramma spp. telah berhasil digunakan untuk mengendalikan hama, seperti ulat penggerek jagung, ulat penggerek buah, ulat penggerek padi, ulat penggerek tomat, ulat pucuk tembakau, dan hama serupa lainnya yang sebagian besar berasal dari kelompok serangga ordo Lepidoptera.

Penggunaan Trichogramma spp. dapat bantu mengurangi penggunaan pestisida dan mendukung pendekatan pengendalian hama yang ramah lingkungan, karena mereka menginfeksi dan menghancurkan telur-telur hama tanaman.

Perbanyakan Parasitoid Trichogramma spp.

Teknik memperbanyak parasitoid Trichogramma spp. sangatlah sederhana, karena mereka dapat dikembangbiakkan dalam jumlah besar di laboratorium menggunakan metode pembiakan massal. Hal ini memastikan pasokan yang cukup untuk digunakan dalam pengendalian hama tanaman.

Pelepasan parasitoid ini juga mudah dilakukan dengan menggunakan karton, kartu, atau strip kertas yang berisi telur yang telah terinfeksi oleh Trichogramma spp. (setelah mengalami pembiakan massal) yang kemudian ditempatkan di antara tanaman atau di sekitar tanaman yang menjadi inang hama.

Yang perlu diperhatikan adalah waktu pelepasan yang sesuai dengan siklus hama yang ditargetkan dan distribusi pelepasan yang merata di seluruh area target. Langkah-langkah ini akan membantu meningkatkan kemungkinan Trichogramma spp. untuk menemukan dan menginfeksi telur-telur hama.

Penggunaan Parasitoid Trichogramma Spp. sebagai Musuh Alami

Tingkat keberhasilan Trichogramma spp. dalam mengendalikan hama dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti jenis hama yang dituju, kondisi lingkungan, dan cara pelepasannya. Namun, secara umum, tingkat parasitisasi yang diharapkan dari Trichogramma dapat mencapai antara 50 hingga 90 persen terhadap telur-telur hama.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan parasitoid sebagai musuh alami dapat berhasil digunakan.

  1. Pilihlah jenis parasitoid yang sesuai untuk mengendalikan hama yang ingin diatasi.
  2. Gunakan metode pelepasan yang benar.
  3. Lakukan pemantauan dan evaluasi secara teratur terhadap kinerja parasitoid tersebut.
  4. Gabungkan penggunaan parasitoid dengan metode lain, seperti insektisida yang selektif, insektisida nabati, rotasi tanaman, dan pembentukan habitat yang tepat.

Beberapa cara tersebut dapat bantu mencapai tingkat efektivitas maksimal dalam mengendalikan hama.

Penulis: Wildatur Rohmah | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X