Artikel

MANFAAT BRIKET SERAI WANGI PADA IKLIM TROPIS INDONESIA

Akbar Armadhani Fahlefie ; Amaliyah Balqhis Putri Abrin ; Dhia Ramalah ; Dwinitha Ayudyah Farrasanthi ; Farah Syarifah Nasution ; Fiona Chairina Devita ; Nurma Wibi Earthany - Briket Serai Wa
Artikel / Pertanian / Tanaman Obat

MANFAAT BRIKET SERAI WANGI PADA IKLIM TROPIS INDONESIA

Indonesia merupakan salah satu negara dengan iklim tropis terluas di dunia. Keberadaan iklim tropis ini menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit tropis yang disebarkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah, malaria, filariasis, kaki gajah, dan chikungunya, yang kerap menjangkiti masyarakat.

Namun, penggunaan insektisida sintetik dapat berdampak negatif pada lingkungan karena mengandung senyawa kimia berbahaya bagi manusia. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan pengembangan insektisida baru, seperti briket alami, yang mengandung senyawa bioaktif bersifat toksik terhadap serangga, khususnya nyamuk, tanpa menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan ramah lingkungan (Moehammadi, 2005).

Pada beberapa kasus, produksi briket penghalau nyamuk melibatkan pemanfaatan limbah dari tanaman serai wangi. Pendekatan ini tidak hanya membantu mengurangi limbah yang dibuang ke lingkungan, tetapi juga memanfaatkannya kembali dalam bentuk produk yang bermanfaat.

Serai wangi, atau secara ilmiah dikenal sebagai Cymbopogon citratus, merupakan tanaman yang telah lama dikenal karena berbagai manfaatnya, termasuk sebagai penghalau nyamuk alami (Erlia, 2016). Tanaman ini mengandung minyak atsiri yang memiliki sifat penghalau nyamuk, dengan senyawa aktif seperti geranial (α-citral) dan neral (β-citral), yang terbukti efektif dalam mengusir nyamuk.

Penggunaan bahan alami ini dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan penggunaan insektisida sintetik yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Pemanfaatan serai wangi dalam pembuatan briket penghalau nyamuk memberikan keamanan tambahan bagi penggunanya. Minyak serai wangi umumnya dianggap aman untuk digunakan pada kulit manusia dalam konsentrasi yang sesuai.

Briket ini umumnya dibuat dengan mencampurkan serai wangi dengan bahan lain, seperti serbuk kayu atau arang, kemudian mengompresnya menjadi briket padat. Setelah itu, briket ini dapat digunakan dengan cara dibakar atau ditempatkan di sekitar area yang ingin dilindungi dari nyamuk. Kelebihan utama dari penggunaan briket penghalau nyamuk dari serai wangi adalah sifatnya yang ramah lingkungan.

Dibandingkan dengan produk penghalau nyamuk kimia yang mengandung bahan-bahan berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, briket serai wangi adalah alternatif alami yang jauh lebih aman. Selain itu, tanaman serai wangi tumbuh dengan cepat dan mudah dihasilkan, menjadikannya sumber bahan baku yang berkelanjutan.

Bagaimana Efektivitas dari Briket Hasil Limbah Ini?

Seperti semua inovasi, penggunaan briket serai wangi juga menyertakan beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kelemahannya adalah kemungkinan efektivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan produk kimia. Selain itu, produksi massal briket serai wangi juga membutuhkan sumber daya seperti energi dan air yang, jika tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak negatif pada lingkungan.

Meski demikian, dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang inovasi ini, kita dapat membuat keputusan apakah penggunaan briket serai wangi merupakan langkah yang berkelanjutan dalam upaya melindungi diri dari nyamuk sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Bagaimana dengan Lingkungan Sekitar Jika Briket Ini Terus Diproduksi?

Pemanfaatan bahan baku alami ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada insektisida sintetik, yang memiliki potensi mencemari lingkungan. Salah satu langkah konkret dalam mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari penggunaan penghalau nyamuk di rumah tangga yang mengandung insektisida sintetik dapat ditemukan dalam penelitian oleh Lupi, et al. pada tahun 2013.

Proses pembuatan briket penghalau nyamuk ini melibatkan tahapan pengeringan adonan briket yang baru saja dicetak. Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur di bawah sinar matahari atau menggunakan oven. Jika menggunakan energi matahari, proses produksi ini dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pemanfaatan sumber energi lain yang berpotensi mencemari udara.

Secara keseluruhan, produksi briket penghalau nyamuk dari serai wangi memberikan alternatif menarik dalam upaya penanganan masalah gigitan nyamuk dan penyebaran penyakit yang seringkali terkait dengan nyamuk, dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan.

Kelebihan utama terletak pada sifat alami dan keamanan produk ini, serta potensi untuk mendukung pertanian lokal. Dengan pendekatan ini, kita dapat bergerak menuju masa depan yang lebih baik, di mana perlindungan dari nyamuk tidak lagi harus bertentangan dengan pelestarian lingkungan.

Bagaimana dengan Aspek Kesehatan pada Produksi Briket Serai Wangi?

Pada produksi briket penghalau nyamuk dari serai wangi, aspek kesehatan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Serai wangi secara alami mengandung minyak atsiri yang mengandung senyawa seperti geranial dan neral (Eko et al., 2012). Penting untuk memastikan bahwa senyawa-senyawa ini tidak digunakan dalam konsentrasi yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia.

Kualitas briket perlu diawasi dengan ketat untuk memastikan tidak adanya kontaminasi atau pencemaran yang dapat membahayakan kesehatan manusia selama proses produksi (Baldacchio et al., 2013). Selain itu, penyimpanan briket serai wangi juga harus diperhatikan untuk mencegah paparan terhadap kondisi yang dapat merusak kualitas produk, seperti kelembapan, paparan cahaya matahari, dan suhu (Asodollahi et al., 2019).

Pada proses produksi, diperlukan pengujian toksisitas pada briket atau senyawa-senyawa yang digunakan untuk memastikan bahwa briket tersebut aman bagi manusia, baik jika terpapar langsung maupun melalui asap yang dihasilkan selama pembakaran (Azizah et al., 2016). Dengan memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan, produksi briket penghalau nyamuk dari serai wangi dapat dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dalam pengendalian populasi nyamuk.

Proses produksi briket penghalau nyamuk dari serai wangi perlu memberikan perhatian khusus pada aspek kesehatan dan lingkungan. Produk ini dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan insektisida sintetik yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan.

Pada tahap produksi briket serai wangi, penting untuk memastikan keamanan bahan kimia, menjalankan kontrol kualitas, dan menyimpan produk dengan tepat. Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, produksi briket penghalau nyamuk dari serai wangi dapat menjadi opsi yang berkelanjutan dalam upaya melindungi manusia dari nyamuk sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Sumber:

  • Azizah SN, Cahyani L, Budiarti R, Winarsa R. 2016. Identifikasi dan Uji Toksisitas Ekstrak Jamur Blotong dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Jurnal Ilmiah Farmasi. 1 (2).
  • Asadollahi A, Khoobdel M, Ramazani AZ, Azarmi S, Mosawi SH. 2019. Effectiveness of plant-based repellents against different Anopheles species: a systematic review. Malaria Journal. 18:436. Doi: 10.1186/s12936-019-3064-8.
  • Baldacchino F, Tramut C, Salem A, Lienard E, Deletre E, Franc M, Martin T, Duvallent G, Robert PJ. 2013. The repellency of lemongrass oil against stable flies, tested using video tracking. Parasite: PubMed Central. Doi: 10.1051/parasite/2013021
  • Erlia D, Darusman F, Darma GCE. 2016. Pembuatan briket penghalau nyamuk (repellent) dari daun serai wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt) dan evaluasinya. Jurnal Farmasi. 2(2): 552–558. ISSN: 2460 – 6472.
  • Eko, Y. F., Patar J. S., Mahfud., Pantjawarni. P., 2012. Pengambilan Minyak Atsiri dari Daun dan Batang Serai Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Metode Distilasi Uap dan Air dengan Pemanasan Microwave. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, ITS.
  • Moehammadi, N. (2005). Potensi biolarvasida ekstrak herba Ageratum conyzoides Linn. dan daun Saccopetalum horsfieldii Benn. terhadap larva nyamuk Aedes aegypti L. Berkala penelitian hayati. Journal of Biological Researches, 11(1), 1-4.

Tim Penulis: Akbar Armadhani Fahlefie ; Amaliyah Balqhis Putri Abrin ; Dhia Ramalah ; Dwinitha Ayudyah Farrasanthi ; Farah Syarifah Nasution ; Fiona Chairina Devita | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X