Artikel

DAUN SERAI WANGI: BRIKET PENGUSIR NYAMUK RAMAH LINGKUNGAN

Akbar Armadhani Fahlefie ; Amaliyah Balqhis Putri Abrin ; Dhia Ramalah ; Dwinitha Ayudyah Farrasanthi ; Farah Syarifah Nasution ; Fiona Chairina Devita ; Nurma Wibi Earthany - Serai Wangi
Artikel / Pertanian / Tanaman Obat

DAUN SERAI WANGI: BRIKET PENGUSIR NYAMUK RAMAH LINGKUNGAN

Nyamuk sering mengganggu kenyamanan kita, terutama di musim panas. Selain menimbulkan ketidaknyamanan melalui gigitannya, nyamuk juga dapat menjadi penyebab penularan berbagai penyakit berbahaya seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, virus Zika, dan berbagai penyakit mematikan lainnya.

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2022, jumlah kasus demam berdarah mencapai 131.265 kasus, di mana sekitar 40 persen di antaranya melibatkan anak-anak usia 0-14 tahun. Lebih lanjut, dari total kasus tersebut, terdapat 1.135 kasus kematian, dengan 73 persen di antaranya terjadi pada anak-anak usia 0-14 tahun.

Sebagian besar orang bergantung pada produk penghalau nyamuk berbasis kimia yang mengandung N,N-dietil-3-metilbenzamida, atau yang lebih dikenal sebagai DEET. Namun, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ambari dan Suena dalam Jurnal Ilmiah Medicamento (2019), diketahui bahwa penggunaan DEET dapat menimbulkan berbagai efek samping bagi kesehatan, terutama ketika digunakan oleh anak-anak dengan konsentrasi tinggi. Efek samping tersebut mencakup iritasi kulit, gejala hipersensitifitas, urtikaria, dan pada jangka panjang dapat menyebabkan keracunan sistemik.

Namun, tahukah Anda bahwa dapur memiliki bahan alternatif yang lebih aman, efektif, dan ramah lingkungan untuk mengusir nyamuk?

Daun serai wangi (Cymbopogon citratus), yang umumnya digunakan sebagai bahan bumbu dalam berbagai hidangan kuliner seperti sup, kari, dan soto, ternyata memiliki potensi luar biasa sebagai penghalau nyamuk alami. Tanaman ini mengandung senyawa alami yang dikenal sebagai citronella, yang terbukti mampu mengusir nyamuk.

Hasil penelitian yang diterbitkan oleh Sritabutra dan Soonwera dalam Asian Pacific Journal of Tropical Disease (2013) menunjukkan bahwa minyak serai wangi (citronella oil) efektif sebagai pengusir nyamuk, terutama untuk jenis Aedes aegypti dan Anopheles dirus, dengan waktu proteksi masing-masing sebesar 98,66 menit dan 98,00 menit.

Keefektifan ini disebabkan oleh kandungan fitokimia dalam citronella oil, seperti eugenol, sitronelal, sitronelol, geraniol, sitral, α pinene, dan limonene, yang memiliki sifat sebagai pengusir nyamuk. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan daun serai wangi sebagai alternatif penghalau nyamuk alami dapat menjadi opsi yang aman, efektif, dan ramah lingkungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Aini, et al, sebagaimana dijelaskan dalam Jurnal Ilmiah Manuntung (2016), menyatakan bahwa senyawa linalool, geraniol, dan eugenol memiliki aroma khas yang dapat mengganggu sistem saraf nyamuk. Ketika aroma ini diterima oleh indra perasa nyamuk, reseptor perasa pada mulut nyamuk terhambat, mengakibatkan kesulitan bagi nyamuk untuk mengenali makanannya, sehingga nyamuk cenderung menjauh.

Lebih lanjut, Erlia, et al. pada tahun 2016, seperti yang terdokumentasikan dalam Jurnal Farmasi, menjelaskan bahwa sitronelal memiliki sifat racun dehidrasi (desiscant) yang dapat menyebabkan kematian pada nyamuk. Hal ini disebabkan oleh kehilangan cairan yang terus menerus pada nyamuk akibat sifat racun tersebut. Dengan demikian, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai potensi senyawa-senyawa tersebut sebagai alternatif penghalau nyamuk dengan memanfaatkan pengaruh aroma dan sifat racun yang dimilikinya.

Briket penghalau nyamuk dianggap sebagai salah satu solusi yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia. Temuan dari penelitian Sari, et al. seperti yang terpublikasi dalam Jurnal Al-Ikhlas pada tahun 2019, menunjukkan bahwa briket penghalau nyamuk yang terbuat dari daun serai wangi dapat diproduksi dengan mencampurkan serbuk daun serai wangi, serbuk arang alaban, dan cengkeh. Penggunaan serbuk arang alaban bertujuan sebagai bahan pengikat, sementara cengkeh ditambahkan untuk memberikan aroma yang menyegarkan.

Proses pembuatan briket ini melibatkan beberapa tahapan, antara lain pengumpulan dan pengeringan daun, penggilingan serta pencampuran bahan, dan pembentukan briket. Dengan demikian, briket penghalau nyamuk dari daun serai wangi tidak hanya diakui sebagai alternatif yang ramah lingkungan, tetapi juga memberikan cara yang aman dan efektif untuk melindungi kesehatan manusia dari gangguan nyamuk.

Pemanfaatan daun serai wangi dalam pembuatan briket penghalau nyamuk wangi dianggap sebagai tindakan cerdas dalam mengatasi permasalahan nyamuk, dan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penghalau nyamuk konvensional yang mengandung bahan kimia.

Briket penghalau nyamuk yang berasal dari daun serai wangi tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan karena mudah terurai dan aman bagi kesehatan manusia. Bahan aktif yang terdapat dalam daun serai wangi telah terbukti efektif dalam mengusir nyamuk, memberikan aroma yang menyegarkan, dan tidak menyengat seperti penghalau nyamuk konvensional yang mengandung bahan kimia.

Tak hanya itu, briket ini dapat dengan mudah dibuat di rumah menggunakan bahan-bahan yang tersedia. Dengan memanfaatkan potensi alam yang dimiliki oleh tanaman ini, kita tidak hanya mampu melindungi diri dari nyamuk, tetapi juga dapat menghemat biaya serta menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.

Sumber:

  • Aini R, Widiastuti R, Nadhifa NA. 2016. Uji efektifitas formula spray dari minyak atsiri herba kemangi (Ocimum Sanctum L) sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Ilmiah Manuntung. 2(2): 189–197. doi: 10.51352/jim.v2i2.66.
  • Ambari Y, Suena NMD. 2019. Uji stabilitas fisik formulasi lotion anti nyamuk minyak sereh. Jurnal Ilmiah Medicamento. 5(2): 111–115. doi: 10.36733/medicamento.v5i2.844.
  • Kemkes. 2023. Atasi dengue, Kemenkes kembangkan dua teknologi ini. [diakses
    2023 Okt 4] https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-d engue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/
  • Erlia D, Darusman F, Darma GCE. 2016. Pembuatan briket penghalau nyamuk (repellent) dari daun serai wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt) dan evaluasinya. Jurnal Farmasi. 2(2): 552–558. ISSN: 2460–6472.
  • Sari NM, Violet V, Nisa K. 2019. PKM pembuatan briket pengusir nyamuk dan aromaterapi di desa mandiangin barat kecamatan karang intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Al-Ikhlas. 5(1): 1–8. doi: 10.31602/jpaiuniska.v5i2.2363.
  • Sritabutra D, Soonwera M. 2013. Repellent activity of herbal essential oils against Aedes aegypti (Linn.) and Culex quinquefasciatus (Say.). Asian Pacific Journal of Tropical Disease. 3(4):271–276. doi: 10.1016/S2222-1808(13)60069-9.

Tim Penulis: Akbar Armadhani Fahlefie ; Amaliyah Balqhis Putri Abrin ; Dhia Ramalah ; Dwinitha Ayudyah Farrasanthi ; Farah Syarifah Nasution ; Fiona Chairina Devita | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X