Artikel

HAMA PENGGEREK BATANG CENGKIH DAN PENGENDALIANNYA

Pohon-Cengkeh-1-min
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

HAMA PENGGEREK BATANG CENGKIH DAN PENGENDALIANNYA

Maluku merupakan salah satu provinsi yang merupakan daerah penghasil cengkih, hal ini disebabkan karena tanaman cengkih merupakan salah satu tanaman asli Maluku yang dapat tumbuh dengan baik. Ketidakstabilan produksi cengkih menjadi masalah yang dihadapi petani cengkih di Maluku. Salah satu faktor penyebab ketidakstabilan produksi cengkih diakibatkan karena adanya berbagai kendala baik dalam teknik budidaya maupun serangan hama dan penyakit.

Hama yang menyerang tanaman cengkih salah satunya adalah penggerek batang. Penggerek batang merupakan jenis hama yang umum ditemukan dan paling merusak. Kerusakan tanaman cengkih yang disebabkan oleh penggerek batang diperkirakan mencapai 10-25 persen dari produksi. Kerugian tersebut akan meningkat apabila tidak dilakukan tindakan pengendalian.

PENYEBAB :

Penggerek Batang (Nothopeus sp)

Ada dua jenis Nothopeus yaitu N. hemipterus dan N. fasciatipennis. Nothepeus sp menyerang tanaman cengkih yang berumur lebih dari 4 tahun dengan cara membuat liang-liang gerekan pada pangkal batang dan hidup didalamnya. Nothopeus sp. termasuk dalam ordo Coleoptera dan famili Cerambycidae.

GEJALA :

Gejala serangan yang ditimbulkan oleh Nothopeus sp ditandai adanya lubang-lubang bekas gerekan pada batang tanaman, dari lubang gerekan keluar cairan kental bercampur kotoran hama. Jumlah lubang gerekan dapat mencapai 20-70 lubang. Daun muda berubah kekuningan, rontok dan akhirnya pucuk daun mati. Jika tidak dikendalikan hama ini dapat menyebabkan kematian, karena asupan makanan terganggu

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :

A. Faktor lingkungan (suhu, kelembaban) : Pada suhu 26oC dan kelembaban relative 73-100 persen hama dapat berkembang biak dengan baik

B. Teknik budidaya yang diterapkan petani. :

  • Jarak tanam tidak sesuai dengan jarak tanam optimal yang dianjurakan dimana  rata- rata berkisar antara 5 x 5 m sampai 6 x 7 m sehingga memungkinkan hama dapat berpindah dengan cepat dari satu tanaman ke tanaman lainnya.
  • Umur tanaman yang dirusak penggerek batang adalah tanaman yang sudah berumur tua.
  • Pola tanam : Jika terdapat tanaman lain selain tanaman utama pada areal sekitar tanaman.

PENGENDALIAN

  1. Sanitasi kebun : Tumbuhan cengkih akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar  matahari langsung. Di Indonesia, cengkih cocok ditanam baik di daerah daratan rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
  2. Penggunaan varietas tahan
  3. Monitoring hama secara teratur
  4. Melakukan pengendalian secara:
  • Mekanis: memusnahkan telur penggerek dengan mencari secara langsung atau menutup lubang gerekan dengan pasak kayu atau tanah liat.
  • Kimiawi: menggunakan insektisida sintetik yaitu dioleskan pada batang, diinjeksikan ke batang, dan ditaburkan pada tanah insektisida sistemik berbahan aktif carbofuran (misalnya Furadan 3 G) dengan dosis 115-150 g/pohon dan interval 3 bulan sekali.
  • Hayati/biologi dengan menyuntikkan suspensi jamur patogen serangga seperti Beauveria bassiana pada lubang gerekan dapat dapat digunakan untuk mengendalikan hama ini.
  • Pestisida nabati.

Penulis : Safrial Zulkarnain Lestaluhu

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X