FAKTA UBUR-UBUR SURAI SINGA: TENTAKEL MEMATIKAN
FAKTA UBUR-UBUR SURAI SINGA: TENTAKEL MEMATIKAN
Cyanea capillata, atau dikenal sebagai jeli rambut, merupakan salah satu makhluk terbesar di dunia yang termasuk ke dalam keluarga Cyaneidae. Hewan ini biasanya hidup di perairan dingin Arktik, Atlantik Utara, dan Samudera Pasifik Utara.
Dikenal dengan nama umum “Surai Singa”, hewan ini memiliki rambut yang panjang dan menjuntai seperti surai pada bagian bawah tubuhnya yang berbentuk lonceng. Pada bagian atas lonceng biasanya berwarna kuning tua atau merah dengan bagian tengah yang lebih tebal, namun warnanya menjadi lebih tipis pada bagian tepi lonceng.
Dikutip dari Oceana, ubur-ubur surai singa memiliki tentakel dengan nematocyst yang mengandung racun untuk melumpuhkan mangsa. Tentakel tersebut yang membantu hewan ini untuk menangkap mangsanya, seperti ikan kecil, krustasea kecil, hingga ubur-ubur lainnya.
Fakta Ubur-ubur Surai Singa
Berikut fakta menarik lainnya tentang ubur-ubur surai singa, sebagaimana yang dilansir oleh Oceana.
- Ubur-ubur ini merupakan salah satu jenis ubur-ubur terbesar di dunia. Hewan ini biasanya memiliki panjang 1,5 kaki atau sekitar 40 centimeter hingga 6,5 kaki atau sekitar 200 centimeter.
- Ubur-ubur ini diberi nama “Surai” berdasarkan tentakelnya yang panjang seperti rambut yang menggantung di loncengnya.
- Hewan ini ini memiliki sekitar 1.200 tentakel yang terbagi dalam delapan kelompok.
- Ubur-ubur ini berburu dengan menjulurkan tentakelnya ke arah luar dan membuat perangkap untuk menangkap mangsa, seperti ikan dan krustasea.
- Ubur-ubur surai singa terbesar diketahui memiliki panjang sebesar 120 kaki atau sekitar 36,5 centimeter.
- Ubur-ubur ini dapat memberikan sengatan yang kuat dan sangat menyakitkan bagi manusia.
Ubur-ubur surai singa memang menjadi salah satu makhluk laut yang menarik untuk dipelajari dengan segala keunikan dan kebesarannya. Tetapi, perlu diingat bahwa meskipun indah, sengatan dari ubur-ubur ini dapat sangat menyakitkan bagi manusia. Oleh karena itu, manusia perlu berhati-hati ketika berada di perairan yang menjadi habitat bagi hewan ini.
Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Nurma Wibi Earthany