Artikel

KENAPA DAUN TANAMAN JAGUNG BERKARAT?

14. Kenapa Daun Tanaman Jagung Robek Dan Berkarat - Hermanu Triwidodo - Tani dan Nelayan Center IPB University - IPB Digitani
Artikel Konsultasi / Pertanian

KENAPA DAUN TANAMAN JAGUNG BERKARAT?

Pertanyaan:

Saya menanam jagung manis varietas eksotik, dan saat ini usianya sudah 45 hari. Benih jagung yang saya gunakan dibeli dari kios. Saya menanam jagung bersama dengan tanaman kacang tanah. Sayangnya, tanaman jagung saya sekarang banyak terserang penyakit karat, yang terutama terlihat di bagian atas daun. Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya?

(Adi)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Berdasarkan deskripsi dan foto gejala yang diberikan, tanaman jagung tersebut terinfeksi oleh penyakit karat yang disebabkan oleh jamur Puccinia polysora.

Penyakit ini ditandai dengan adanya pustul (bintik-bintik) berwarna oranye hingga cokelat pada permukaan daun, terutama bagian atasnya, dengan sedikit pustule atau bintil di bagian bawah daun. Akibatnya, tanaman mengalami gangguan dalam proses fotosintesis, menyebabkan pertumbuhannya melambat dan hasil panen yang rendah.

Karat pada jagung biasanya berkembang subur di lingkungan dengan kelembaban tinggi dan menyebar melalui angin dan percikan air hujan.

Beberapa praktik pertanian dapat meningkatkan risiko infeksi penyakit ini, termasuk penanaman tanaman jagung yang tidak serempak, penanaman selama musim hujan, jarak tanam yang terlalu rapat, kurangnya sanitasi terhadap gulma dan tanaman yang sakit, penggunaan pupuk nitrogen berlebihan, dan pemilihan varietas jagung yang rentan terhadap penyakit.

Beberapa cara untuk mengendalikan penyakit ini meliputi:

  1. Membersihkan Lahan: Buang tanaman atau bagian yang sakit serta gulma secara teratur untuk mengurangi sumber penyebaran penyakit dan menjaga kelembaban tanah yang tepat.
  2. Penentuan Waktu Tanam: Hindari menanam selama musim hujan, yang cenderung memperbaiki kondisi untuk perkembangan penyakit. Sebaiknya, tanam pada awal musim kemarau dan lakukan secara serempak di seluruh lahan.
  3. Penyusunan Jarak Tanam: Atur jarak antar tanaman agar tidak terlalu rapat, mengurangi lingkungan yang cocok bagi perkembangan penyakit.
  4. Pengelolaan Drainase: Pastikan sistem drainase yang baik untuk mencegah genangan air dan meningkatkan aerasi tanah, mengurangi risiko infeksi penyakit.
  5. Penggunaan Varietas Tahan: Pilih varietas jagung yang memiliki ketahanan terhadap penyakit, seperti varietas hibrida seperti Pioner-21, Bisi 16, Bisi 18, XCI 47, XCJ 33, TCKUJ 1414, TC arren, CI-27-3, Pool 468, Arjuna, Wiyasa, dan Pioneer 2.
  6. Penggunaan Fungisida: Jika penyakit sudah parah, Anda dapat menggunakan pestisida dengan bahan aktif seperti zineb, oksiklorida tembaga, fermat, dan dithane. Tetapi pastikan untuk melakukan rotasi bahan aktif guna mencegah resistensi patogen.

Selain itu, praktik budidaya tanaman sehat seperti menggunakan benih yang berkualitas, pemupukan yang seimbang, dan rotasi tanaman juga dapat membantu mengurangi risiko infeksi penyakit.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Niky Elfa Amanatillah

Tanya Pakar

X