Artikel

ECENG GONDOK: SOLUSI PUPUK ORGANIK YANG EFEKTIF

ECENG GONDOK SOLUSI MUDAH DAN EFEKTIF DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERKUALITAS TINGGI - IPB DIGITANI - TANI NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY
Artikel / Hortikultura / Pertanian

ECENG GONDOK: SOLUSI PUPUK ORGANIK YANG EFEKTIF

Pupuk kimia sering digunakan dalam pertanian untuk meningkatkan kesuburan tanah secara cepat. Namun, penggunaan berlebihan pupuk kimia dapat menyebabkan masalah, termasuk penurunan kelembapan tanah. Ini karena nutrisi mudah larut dalam air dalam pupuk kimia dapat meningkatkan penyerapan oleh tanaman.

Namun, bahan kimia sintetis yang terkandung di dalam pupuk kimia juga dapat menurunkan pH tanah, sehingga membuatnya menjadi asam, mengurangi jumlah bahan organik, serta menyebabkan tanah menjadi kering. Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik juga penting untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanah.

Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik adalah eceng gondok. Eceng gondok, tumbuhan air yang sering dianggap sebagai gulma pengganggu, sebenarnya merupakan tanaman yang kaya akan manfaat sebagai pupuk organik. Tumbuhan ini mengandung asam humat yang dapat mempercepat pertumbuhan akar tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah.

Menurut Jurnal Gema Ngabdi (2021), asam humat adalah senyawa organik yang bermanfaat bagi tanaman dan tanah ketika digunakan dengan dosis yang tepat serta nutrisi esensial, vitamin, dan elemen yang cukup. Hal ini membuat eceng gondok sangat cocok untuk dijadikan pupuk organik.

Selain itu, limbah pertanian seperti sekam padi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik. Sekam padi mengandung asam humat yang dapat meningkatkan penyerapan nitrogen dalam tanah, memperbanyak jumlah anakan padi, dan meningkatkan produksi gabah dengan kualitas yang lebih baik.

Pembuatan Eceng Gondok Sebagai Pupuk Organik

Proses pembuatan pupuk organik dari eceng gondok dan sekam padi ternyata cukup sederhana dan mudah dilakukan. Pupuk organik yang dihasilkan umumnya berbentuk cair. Untuk mempercepat pengolahan pupuk organik cair, bisa dilakukan dengan menambahkan dekomposer seperti Effective Microorganisms 4 (EM4), atau menggunakan bahan yang lebih mudah didapat seperti air rendaman beras atau yogurt.

Berikut adalah penjelasan dan prosedur mengenai cara membuat asam humat cair dari eceng gondok dan sekam padi.

Sebelum memulai, siapkan 10 liter air bersih dalam ember dan tambahkan 5 kilogram eceng gondok serta 5 kilogram sekam padi yang sudah dicacah halus. Kemudian, buat campuran kedua dengan mencampur 3 tutup botol (sekitar 50 mililiter) cairan EM4 dengan air gula atau molase sebanyak satu sendok makan. Aduk hingga merata dan diamkan beberapa saat agar bakteri dalam EM4 aktif kembali.

Selanjutnya, gabungkan kedua campuran ke dalam ember, aduk rata, dan tutup rapat. Tempatkan ember di tempat teduh yang terhindar dari sinar matahari dan hujan. Lakukan pengadukan setiap beberapa hari untuk mempercepat proses penguraian. Setelah 3 sampai 4 minggu, asam humat cair siap digunakan.

Sebelum penggunaan, saring cairan asam humat dari ampasnya. Ampas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Cairan asam humat kemudian dicampur dengan air sebelum diaplikasikan ke tanaman. Dosisnya adalah 30 mililiter asam humat cair dilarutkan dalam satu liter air, dengan pemberian interval seminggu sekali.

Pupuk organik asam humat menawarkan keunggulan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah. Selain itu, pupuk ini memiliki efektivitas jangka panjang dan bahan organiknya dapat terurai sepenuhnya, menyuburkan tanah secara menyeluruh.

Beberapa bahan organik lain yang bisa digunakan untuk membuat asam humat antara lain kipait, lahan gambut, atau kotoran hewan ternak. Namun, eceng gondok memiliki kandungan asam humat tertinggi di antara bahan baku lainnya.

Penulis: Fatwah Tsamrotul Fuady ; Kama Alayandra ; Muhammad Dicky Damara ; Shannon Christela Lisias ; Tita Salsabila | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X