Artikel

ANCAMAN PESTISIDA TERHADAP KESEJAHTERAAN LEBAH

23. Shania Ananda - IPB DIGITANI - Tani Nelayan Center IPB University - DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA TERHADAP KESEJAHTERAAN LEBAH - Nurma Wibi Earthany
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

ANCAMAN PESTISIDA TERHADAP KESEJAHTERAAN LEBAH

Lebah memegang peran penting dalam ekosistem, khususnya pada proses penyerbukan yang memastikan produksi buah, sayuran, dan kacang yang menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Namun, keberlanjutan penyerbuk yang begitu penting ini semakin terancam oleh penggunaan pestisida.

Lebah, terutama lebah madu dan lebah liar asli, diakui sebagai pahlawan penyerbukan alami. Dalam upaya mencari nektar dan serbuk sari di bunga, lebah secara tidak disengaja membantu transfer serbuk sari dari bagian jantan ke bagian betina, sehingga memicu pembuahan dan produksi buah. Hubungan mutualistik antara lebah dan tanaman ini memiliki dampak besar pada keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan pangan global.

Pestisida, walaupun dirancang untuk mengendalikan hama, dapat memiliki dampak yang merugikan terhadap lebah. Neonicotinoid dan organofosfat, dua jenis pestisida utama, menjadi sorotan karena efek negatifnya terhadap populasi lebah. Neonicotinoid, yang umum digunakan pada biji tanaman dan penyemprotan daun, dapat mengakumulasi dalam serbuk sari dan nektar tanaman yang terpapar. Akibatnya, lebah mengalami kurangnya efisiensi dalam mencari makan, gangguan navigasi, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.

Organofosfat, kelas pestisida lainnya, dapat secara langsung mempengaruhi lebah dengan menghambat sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan atau kematian. Penggunaan pestisida ini di lingkungan pertanian dapat mencemari bunga dan sumber air, menjadi risiko serius bagi lebah.

Penting untuk dicatat bahwa bahkan konsentrasi rendah pestisida dapat memiliki dampak subletal pada lebah, memengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup mereka dalam jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa paparan pada neonicotinoid dapat mengganggu reproduksi lebah, melemahkan pertahanan kekebalan tubuh, dan mengganggu kemampuan komunikasi efektif dalam koloni. Efek subletal ini dapat menghancurkan produktivitas sarang lebah dan daya tahan mereka.

Pestisida tidak hanya merugikan lebah secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung mempengaruhi habitat dan ekosistem mereka. Serangga non-target, termasuk kupu-kupu, kumbang, dan penyerbuk bermanfaat lainnya, juga dapat terpengaruh oleh penggunaan pestisida. Selain itu, residu pestisida dapat menumpuk dalam tanah dan air, mengganggu keseimbangan ekologi dan keanekaragaman hayati.

Untuk mengurangi dampak negatif pestisida terhadap lebah, perubahan menuju praktik pengelolaan hama yang berkelanjutan sangat penting. Pendekatan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) menekankan tindakan pencegahan, pengendalian hayati, dan penggunaan pestisida hanya jika diperlukan. Dengan menerapkan strategi PHT seperti rotasi tanaman, perbaikan habitat, dan agen pengendali hayati, para petani dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida dan menciptakan lingkungan yang mendukung lebah.

Kesejahteraan lebah memiliki dampak langsung pada produksi pangan dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan. Penggunaan pestisida, terutama neonicotinoid dan organofosfat, menimbulkan ancaman serius terhadap populasi lebah dan habitatnya.

Adopsi praktik pengelolaan hama berkelanjutan, seperti PHT, menjadi kunci untuk melindungi peran penting yang dimainkan oleh lebah dalam layanan ekosistem. Manusia perlu berupaya menciptakan masa depan di mana kesehatan lebah dan penyerbuk lainnya terlindungi, sehingga menjaga ketersediaan pangan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Sumber: 

  • Goulson D, Lye GC, Darvill B. 2008. Decline and conservation of bumblebees. Annual Review of Entomology. 53: 191-208. 

Penulis: Shania Ananda | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X