Artikel

TINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI DENGAN RICE TRANSPLANTER

Japanese farmer Working in Rice planting in Miyazaki
Artikel / Teknologi Pertanian

TINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI DENGAN RICE TRANSPLANTER

Petani sering mengeluh mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk proses penanaman padi. Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian) yang dapat meringankan biaya serta tenaga kerja. Salah satu Alsintan yang dapat digunakan adalah rice transplanter.

Rice Transplanter merupakan alat dan mesin pertanian yang membantu mempermudah proses penanaman padi agar lebih efektif dan efisien. Saat rice transplanter dijalankan, mesin ini dapat membuat 4 jalur dengan jarak antar jalur 20 – 4 – 20 cm dan jarak dalam baris 16 cm.

Selama bibit masih tersedia di atas rak alur bibit, mesin tetap berjalan dengan kondisi stabil. Saat mesin berjalan dan alat garpu penanam dijalankan, maka garpu penanam (picker) dengan gerak putaran yang tetap mengambil bibit padi, kemudian ditancapkan ke permukaan tanah sawah.

Selain itu, rice transplanter juga meningkatkan produktivitas padi saat dipanen. Hal ini disebabkan rice transplanter dapat menentukan jarak yang efisien agar padi dapat tumbuh secara optimal.

Foto: istockphoto.com

Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, mesin penanam padi ini berfungsi untuk menanam benih padi di lahan sawah yang telah disiapkan sebelumnya. Bagian-bagian utama mesin ini adalah: 

  1. Hopper untuk penampung benih.
  2. Metering device sebagai alat untuk mengatur jumlah benih yang keluar, pembuka alur di tanah sebagai tempat benih tumbuh, penyalur benih ke tanah yang telah dibuka oleh pembuka alur tanah, penutup alur, dan sistem transmisi.

Dengan adanya mesin ini, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit untuk proses penanaman padi. Seperti yang telah kita ketahui, para buruh tani didominasi oleh kalangan orang tua, sehingga semakin lama tak banyak lagi buruh dari kalangan orang tua yang tersedia.

Produktivitas padi tidak hanya ditentukan oleh alat dan mesin pertanian yang digunakan, namun ada faktor lainnya, seperti bibit yang unggul, unsur klimatologi, kesuburan tanah, hama dan penyakit, alat panen, serta tenaga kerja.

Penulis : Pirda Nurhasanah | Editor: Exciyona Adistika

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X