Artikel

SIMAK PENGARUH METARHIZIUM ANISOPLIAE TERHADAP LARVA ORYCTES RHINOCEROS L PADA KELAPA SAWIT

Irfan Zulfahmi - IPB DIGITANI - Tani Nelayan Center IPB University - PENGARUH METARHIZIUM ANISOPLIAE TERHADAP LARVA ORYCTES RHINOCEROS L PADA KELAPA SAWIT - Nurma Wibi Earthany
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

SIMAK PENGARUH METARHIZIUM ANISOPLIAE TERHADAP LARVA ORYCTES RHINOCEROS L PADA KELAPA SAWIT

Salah satu tantangan dalam budidaya tanaman kelapa sawit adalah serangan hama yang dapat merusak tanaman dan mengakibatkan penurunan produksi kelapa sawit. Hama dapat menyerang tanaman sejak tahap pra-pembibitan hingga tahap produksi.

Kumbang tanduk Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabaeidae) merupakan hama utama yang menyerang tanaman kelapa sawit di Indonesia, terutama di areal peremajaan kelapa sawit. Serangga ini menggerek pucuk kelapa sawit, menghambat pertumbuhan, dan merusak titik tumbuh, sehingga dapat menyebabkan kematian tanaman.

Pada areal peremajaan kelapa sawit, serangan kumbang tanduk dapat mengakibatkan penundaan masa produksi hingga satu tahun, dan tingkat kematian tanaman dapat mencapai 25 persen. Dalam upaya mengurangi penggunaan pestisida di lahan pertanian, diperlukan metode pengendalian yang aman dan ramah lingkungan, seperti memanfaatkan musuh alami seperti cendawan entomopatogen, serangga predator, dan parasitoid.

Salah satu metode pengendalian yang sedang dikembangkan saat ini adalah pengendalian hayati dengan menggunakan jamur entomopatogenik M. anisopliae. Jamur ini memiliki aktivitas larvisidal karena menghasilkan cyclopeptida, destruxin A, B, C, D, E, dan desmethyldestruxin B. Destruxin dianggap sebagai bahan insektisida generasi baru yang berpengaruh pada organella sel target, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan membran nukleus, menyebabkan paralisis sel dan kelainan fungsi pada lambung tengah, tubulus malphigi, hemocyt, dan jaringan otot (Widiyanti dan Muyadihardja, 2004).

Hasil penelitian tentang pengaruh M. anisopliae terhadap kematian larva Oryctes rhinoceros L yang dilakukan oleh Manurung (2012) menunjukkan bahwa aplikasi M. anisopliae mampu membunuh larva Oryctes rhinoceros L dalam waktu 1,83 hari setelah infeksi awal pada konsentrasi 20 gram formulasi di tepung beras per kilogram media O. rhinoceros. Selain mengandung protein, tepung beras juga memiliki kandungan karbohidrat tinggi yang sangat dibutuhkan oleh jamur M. anisopliae untuk pertumbuhan dan pembentukan spora.

Penulis: Irfan Zulfahmi | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.