Artikel

SIMAK CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK DAN BENAR

IPB DIGITANI - SIMAK CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK DAN BENAR - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY
Artikel / Budidaya Perikanan / Perikanan

SIMAK CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK DAN BENAR

Ketika kita mendengar istilah “Budidaya Perikanan”, seringkali yang terbayang adalah ternak ikan lele, budidaya udang, atau bahkan budidaya lobster. Semua ini memang menjadi bagian dari kegiatan Budidaya Perikanan yang luas.

Namun, apakah kita benar-benar memahami esensi dari Budidaya Perikanan? Mari kita telusuri lebih dalam!

Budidaya Perikanan, atau dikenal pula sebagai Budidaya Perairan (Aquaculture), merujuk pada serangkaian usaha untuk meningkatkan produktivitas organisme perairan melalui kegiatan budidaya.

Kegiatan budidaya perairan meliputi reproduksi, pemeliharaan, dan peningkatan mutu berbagai biota perairan seperti ikan, udang, hewan bercangkang, Echinodermata, dan alga.

Namun, kegiatan ini bukan hanya sebatas membudidayakan ikan. Budidaya Perikanan melibatkan serangkaian proses yang kompleks, seperti:

  1. Pemijahan Induk Ikan: Proses perkawinan antara ikan jantan dan betina dilakukan di luar tubuh ikan (eksternal), di mana betina mengeluarkan sel telur dan jantan mengeluarkan sel sperma. Teknik pemijahan dapat dilakukan secara alami, semi intensif, atau intensif. Metode ini memungkinkan para peternak ikan untuk mengontrol dan meningkatkan produksi ikan secara efisien.
  2. Penetasan Telur: Telur ikan menetas setelah beberapa hari dari pemijahan.
  3. Pemeliharaan Larva: Larva berukuran sangat kecil dan memerlukan perhatian khusus karena ketahanannya yang rendah. Beberapa jenis larva ikan membawa kantung kuning telur yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk larva dan biasanya bertahan selama 10 sampai 12 hari. Setelah kantung kuning telur habis, larva membutuhkan pakan yang sesuai dengan ukuran mulutnya.
  4. Pemeliharaan Benih: Ikan yang telah tumbuh menjadi benih memerlukan pemeliharaan yang lebih intensif. Benih ikan tidak sepeka larva dan sudah mulai memiliki ketahanan hidup yang lebih baik. Mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan hidupnya dan menerima pakan yang tersedia di pasaran. Pemberian pakan biasanya dilakukan 2 sampai 3 kali sesuai dengan kebutuhan dan bobot masing-masing ikan. Penyortiran secara berkala perlu dilakukan untuk memisahkan ikan berdasarkan ukurannya.
  5. Pemanenan Ikan: Ikan yang siap panen dipanen setelah mencapai ukuran yang diinginkan. Benih ikan yang awalnya berukuran 3 sampai 5 centimeter akan tumbuh dan berkembang menjadi ukuran yang siap dipanen. Saat ikan telah mencapai ukuran yang tepat, disarankan untuk segera melakukan panen agar menghindari pengeluaran berlebihan akibat pemberian pakan. Semakin besar ikan, semakin besar pula kebutuhan pakannya.
  6. Penjualan dan Pengangkutan Ikan: Proses pasca panen melibatkan penjualan dan pengangkutan ikan, dengan metode pengangkutan terbuka dan tertutup.

Kita dapat mengapresiasi betapa pentingnya kegiatan Budidaya Perikanan dengan pemahaman yang lebih baik. Selain itu, kegiatan ini juga dapat memenuhi kebutuhan pangan dan menjaga keseimbangan ekosistem perairan.

Penulis: Muhamad Reza Raihan | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar