SET NET: ALAT TANGKAP HEMAT ENERGI DAN RAMAH LINGKUNGAN
SET NET: ALAT TANGKAP HEMAT ENERGI DAN RAMAH LINGKUNGAN
Set net merupakan salah satu jenis perangkap ikan yang telah lama digunakan oleh nelayan di Jepang selama ratusan tahun.
Indonesia memiliki perangkap serupa yang prinsip kerjanya mirip dengan set net, seperti jermal, sero, dan ambai. Perbedaannya terletak pada bahan yang digunakan oleh perangkap sero, ambai, dan sejenisnya yang sebagian besar terbuat dari bambu dengan bagian kantong menggunakan jaring.
Prinsip kerja set net melibatkan pembentukan dinding jaring dari permukaan hingga dasar perairan untuk memotong alur migrasi ikan. Ikan-ikan diarahkan mengikuti jalan masuk (leader net) menuju area penangkapan awal (fish court atau playground). Selanjutnya, ikan diarahkan ke jaring penuntun (slope net) dan akhirnya masuk ke dalam ruang perangkap (chamber net) yang besar, memberikan ruang gerak pada ikan.
Konstruksi set net terdiri dari empat bagian utama, yakni sebagai berikut.
- Leader net atau penaju
- Slope dan funnel net atau mulut atau jalan masuk
- Body net atau playground atau badan
- Bag net atau kantong
Ada beberapa jenis set net sebagai berikut.
- Small set net, dengan panjang jalan masuk kurang dari 500 meter dan kedalaman perairan kurang dari 20 meter.
- Medium set net.
- Large set net, dengan panjang jalan masuk atau penaju antara 4000 sampai 5000 meter yang dipasang pada kedalaman perairan antara 30 hingga 40 meter.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat set net biasanya meliputi jaring (net), tali (rope), pelampung (float), dan karung pasir (sand bag). Selain itu, metode operasi set melibatkan beberapa hal, sebagai berikut.
- Pemasangan tetap di suatu perairan.
- Memblokir atau menghadang arah migrasi kelompok ikan.
- Penangkapan ikan atau hauling pada bagian kantong yang disebut bag net, biasanya dilakukan di pagi atau sore hari.
Kelebihan set net antara lain sebagai berikut.
- Hemat bahan bakar karena pemasangan alat secara tetap.
- Jaring set net yang terpasang dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan atau shelter bagi ikan kecil dari predator.
- Hasil tangkapan ikan relatif segar atau masih hidup dan sesuai dengan permintaan pasar.
- Kemudahan dalam pemindahan dibandingkan dengan perangkap lainnya yang ada di Indonesia.
- Sangat sesuai dengan pengembangan usaha perikanan dengan skala menengah ke bawah.
Namun, terdapat beberapa kelemahan dari set net, antara lain sebagai berikut.
- Hasil tangkapan sangat tergantung pada jalur migrasi ikan, sehingga perlu mengetahui jalur migrasi atau ruaya ikan terlebih dahulu.
- Penggunaan lead net yang cukup panjang akan mengganggu jalan masuk pelayaran kapal dan penggunaan alat tangkap lainnya.
- Tidak semua ikan dapat tertangkap di dalam kantong, ada yang terjebak secara gilled or entangled di bagian lead net atau trap net, sehingga memerlukan pemeriksaan tambahan.
- Jaring perlu sering dibersihkan, terutama pada bagian kantong, karena terkotori oleh kotoran atau organisme lainnya.
Penulis: Roza Yusfiandayani | Editor: Nurma Wibi Earthany