Artikel

MENGAPA CABAI MENGALAMI BUSUK MESKIPUN SUDAH DIBERI PUPUK SECARA RUTIN?

Untitled design
Artikel Konsultasi / Pertanian

MENGAPA CABAI MENGALAMI BUSUK MESKIPUN SUDAH DIBERI PUPUK SECARA RUTIN?

Pertanyaan:

Tanaman cabai milik saya banyak yang busuk dengan berwarna coklat kehitaman hingga menjadi kering dan keriput. Selain itu, daun-daunnya juga berubah menjadi coklat dan berlubang. Meskipun saya telah memupuk tanaman setiap 2 bulan sekali dan menyiangi gulma setiap 2 minggu sekali, serta membuang tanaman yang sakit, apakah ada cara lain yang bisa saya lakukan untuk mengurangi kerugian?

(Jamhari)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan, tanaman tersebut kemungkinan terkena penyakit Antraknosa yang disebabkan oleh patogen Colletotrichum. Cendawan ini pada awalnya menyerang daun, batang, dan akhirnya menginfeksi buah. Fase terparah dari penyakit ini dapat menyebabkan buah menjadi kering, busuk, dan akhirnya jatuh.

Beberapa langkah pengendalian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

  1. Menggunakan benih bebas penyakit (F1 Dewata, F1 Maruti, Santika, dan sebagainya).
  2. Melakukan sanitasi lahan dengan segera setelah gejala ditemukan untuk meminimalisir penyebaran penyakit.
  3. Menghindari pengairan dan kelembaban yang berlebihan untuk mengurangi keparahan penyakit.
  4. Menggunakan stake pada tanaman untuk meningkatkan pergerakan udara dan membantu mengurangi infeksi di lahan.
  5. Melakukan rotasi tanaman selama 2 sampai 3 tahun untuk mengurangi inokulum dalam tanah.
  6. Mengaplikasikan fungisida kontak seperti mankozeb, propineb, klorotalonil, dan tembaga hidroksida.
  7. Melakukan perempelan tunas air, penyiangan gulma, dan pengaturan genangan air.
  8. Menggunakan jarak tanam yang agak lebar, sekitar 65 sampai 70 centimeter, dan menanam secara zig-zag.
  9. Menggunakan mulsa hitam perak agar sinar matahari dapat dipantulkan ke bagian bawah permukaan daun atau tanaman.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Dyah Hariyanti Purnomo

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X