Ikan bandeng adalah salah satu jenis ikan pangan yang sangat populer di masyarakat Asia Tenggara dan Oseania. Hewan ini merupakan satu-satunya spesies yang termasuk dalam suku Chanidae.

Ikan bandeng dikenal sebagai ‘ikan bolu’ dalam bahasa Bugis dan Makassar. Sedangkan, di Filipina disebut ‘ikan bangus’ dan di Malaysia disebut ‘ikan susu’. Ikan ini juga dikenal sebagai ‘milkfish’ dalam bahasa Inggris.

Ikan bandeng hidup di perairan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hewan ini sering ditemukan berenang bersama kawanan di pesisir pulau yang banyak terumbu karangnya.

Bandeng yang baru menetas, berumur sekitar 2 hingga 3 minggu, biasanya berenang di pesisir pantai. Setelah itu, mereka berpindah ke perairan payau dan kemudian ke rawa-rawa di sekitarnya. Setelah dewasa, ikan bandeng kembali ke laut untuk berkembang biak.

Budidaya ikan bandeng memerlukan beberapa langkah penting dengan perhatian khusus, mulai dari pembuatan kolam, penebaran benih, hingga perawatan dan panen. Berikut adalah panduan singkat untuk budidaya ikan bandeng.

Pembuatan Kolam

• Pemilihan Lokasi: Pilih lokasi perairan yang cukup, seperti rawa-rawa dekat pantai, yang memiliki akses mudah ke air payau.
• Ukuran Kolam: Buat kolam dengan ukuran yang cukup besar untuk menampung jumlah ikan yang diinginkan.

Penebaran Benih

• Penangkapan Nener: Nener adalah sebutan untuk ikan bandeng yang masih kecil. Nener biasanya ditangkap di air laut dekat pantai menggunakan jaring kecil.
• Penebaran Nener: Lepaskan nener ke dalam kolam yang sudah dipersiapkan.

Perawatan Ikan Bandeng

• Pemberian Pakan: Berikan pakan secara rutin pada pagi dan sore hari.
• Kontrol Hama: Selalu pantau dan kontrol hama yang ada di dalam kolam untuk memastikan ikan tumbuh sehat.

Masa Pertumbuhan dan Panen

• Meningkatkan Porsi Makan: Setelah ikan bandeng berumur satu hingga tiga bulan, tingkatkan porsi makan mereka. Pada masa ini, banyak ikan bandeng yang mulai melakukan perkawinan, sehingga populasi akan bertambah.
• Panen Ikan: Setelah berumur 5 hingga 6 bulan, ikan bandeng sudah siap untuk dipanen. Panen bisa dilakukan secara massal atau bertahap, sesuai kebutuhan.

Penulis: Ipan Ahaya | Editor: Nurma Wibi Earthany