TIPS BUDIDAYA IKAN SIDAT DENGAN TEKNIK MODERN
TIPS BUDIDAYA IKAN SIDAT DENGAN TEKNIK MODERN
Ikan Sidat (Anguilla sp.) adalah spesies ikan yang memiliki penyebaran luas di seluruh dunia. Menariknya, dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 18 spesies Ikan Sidat yang ada di dunia, 12 di antaranya ditemukan di Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas, 2022).
Namun, belum banyak nelayan di Indonesia yang menyadari dan mengembangkan potensi ikan ini. Padahal, Ikan Sidat sangat diminati di pasar internasional, terutama di China dan Jepang.
Penduduk Jepang telah lama mengetahui manfaat dari Ikan Sidat. Kandungan protein dalam Ikan Sidat mencapai 270 kilokalori per 100 gram, jauh lebih tinggi dibandingkan telur ayam. Selain itu, kandungan vitamin A dalam Ikan Sidat mencapai 4700 IU per 100 gram, tujuh kali lipat lebih banyak dari telur ayam (Astija, 2020).
Masyarakat di Jepang sangat mengutamakan kualitas dalam mengonsumsi Ikan Sidat. Mereka biasanya mengimpor Ikan Sidat dengan ukuran 50 gram, lalu membesarkan ikan tersebut hingga mencapai ukuran yang diinginkan. Cara ini membantu menjaga kualitas Ikan Sidat tetap optimal.
Saat ini, budidaya Ikan Sidat di Indonesia sedang berkembang pesat. Masyarakat mulai tertarik dan menggeluti budidaya Ikan Sidat karena peluang ekspor yang menjanjikan.
Proses budidaya Ikan Sidat sebenarnya mirip dengan budidaya belut dan ikan pada umumnya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Ikan Sidat.
Persiapan Kolam
Ikan Sidat dapat dibudidayakan di kolam tanah, beton, atau terpal, tergantung pada sumber daya dan dana yang tersedia. Persiapan kolam meliputi memastikan sirkulasi air dan aerasi yang terus menerus selama 24 jam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan kolam Ikan Sidat sebagai berikut.
- Jenis Kolam. Kolam beton dan kolam terpal adalah pilihan paling populer untuk budidaya Ikan Sidat. Ikan Sidat sangat peka terhadap perubahan lingkungan dan lebih suka berada di habitat yang menyerupai lingkungan alaminya. Kolam beton dan terpal lebih mudah dikontrol ekosistemnya.
- Suhu Kolam. Suhu air kolam yang optimal untuk Ikan Sidat adalah antara 28 sampai 32 derajat Celsius. Suhu air harus disesuaikan dengan tahapan budidayanya, yakni untuk pembesaran, suhu optimal tetap berada di kisaran tersebut.
- Tingkat pH Air. Tingkat keasaman (pH) air kolam untuk pertumbuhan optimal Ikan Sidat adalah 7 sampai 8. pH yang kurang dari 7 tidak cocok karena memerlukan proses oksidasi untuk meningkatkannya.
- Kandungan Oksigen. Kandungan oksigen terlarut dalam air merupakan faktor kunci dalam budidaya Ikan Sidat. Kandungan oksigen yang ideal adalah lebih dari 5 miligram per liter.
Pemilihan Bibit
Mendapatkan bibit Ikan Sidat tidaklah mudah. Sebagian besar bibit masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam dan belum banyak yang bisa dibudidayakan secara buatan. Bibit Ikan Sidat yang terkecil dan masih transparan dikenal dengan sebutan glass eel.
Pakan
Pakan Ikan Sidat dapat berupa pakan alami atau pakan buatan, tergantung pada umur ikan. Pakan alami dapat berupa plankton hingga cacing. Sedangkan, pakan buatan bisa berupa pasta atau pellet.
Tahap Pendederan
Pendederan Ikan Sidat dilakukan dalam dua tahap.
Pendederan pertama dilakukan di kolam fiber glass berbentuk bulat dengan kapasitas 500 liter. Tebar bibit sebanyak 20 ekor per liter, dengan masa pemeliharaan 45 sampai 50 hari hingga mencapai ukuran 500 ekor per kilogram.
Pendederan kedua dilakukan setelah sidat mulai berpigmen hingga berumur 3 bulan atau mencapai bobot 50 ekor per kilogram.
Pembesaran
Pembesaran Ikan Sidat dilakukan di kolam pembesaran hingga mencapai ukuran konsumsi, yaitu 2 sampai 3 ekor per kilogram. Penebaran pada tahap ini adalah 5 ekor per liter, dengan pergantian air sebanyak 40 persen setiap tiga hari sekali.
Tahap Panen
Ikan Sidat siap panen ketika mencapai ukuran 180 sampai 200 gram per ekor. Proses panen dapat dilakukan dengan menggunakan pancing atau jaring.
Penulis: Tomi | Editor: Nurma Wibi Earthany