Keraguan petani terhadap penggunaan insektisida botani akhirnya terjawab dengan hadirnya solusi baru dalam bentuk insektisida berukuran nano. Inovasi ini menarik perhatian karena memiliki potensi untuk memberikan efek yang sebanding dengan insektisida sintetik yang telah terbukti efektif sebelumnya.

Nanoemulsi insektisida ini memiliki beberapa keunggulan yang menarik, seperti kemampuan menyimpannya dalam jangka waktu yang lebih lama. Selain itu, karena tidak menggunakan pelarut organik, tidak ada endapan yang terbentuk, menjadikannya lebih stabil. Tingkat kehilangan partikel juga rendah karena pengaruh sinar ultraviolet, menjadikannya pilihan yang menjanjikan untuk mengendalikan serangga tanaman.

Ekstrak Sirih Hutan sebagai Insektisida Botani

Sebuah peneitian oleh Holeng (2021) meneliti terkait insektisida botani yang dikembangkan menggunakan ekstrak sirih hutan (Piper aduncum L.). Hail uji laboratorium menunjukkan bahwa buah sirih hutan terbukti mengandung senyawa-senyawa aktif. Senyawa tersebut dapat mengendalikan larva serangga secara efektif dengan cara kerja racun perut.

Aplikasi nanoemulsi insektisida ini diuji pada tanaman jagung untuk mengatasi serangan larva hama Spodoptera frugiperda, yang telah mengakibatkan penurunan produktivitas pada tanaman jagung para petani. Hasil uji coba menunjukkan bahwa nanoemulsi ekstrak Piper aduncum efektif dalam mengendalikan populasi larva S. frugiperda. Bahkan, dengan konsentrasi sekecil 0,34 persen, sudah mampu mematikan separuh populasi larva, sedangkan pada konsentrasi 2,80 persen, mampu mematikan 95 persen populasi larva tersebut.

Nanoemulsi terhadap Pertanian

Selain pengaruh terhadap larva, nanoemulsi ini juga berdampak pada tahap perkembangan selanjutnya dari serangga tersebut, seperti pembentukan pupa dan munculnya imago. Rasio jenis kelamin dan kondisi imago juga terpengaruh oleh penggunaan insektisida ini.

Dengan demikian, nanoemulsi ekstrak Piper aduncum menjanjikan sebagai alternatif insektisida botani yang efektif dan ramah lingkungan dalam mengatasi hama serangga pada tanaman jagung, memberikan harapan baru bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka.

Pencapaian ini membuka pintu bagi pengembangan solusi-solusi baru yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama tanaman secara berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat terus memperkuat pertanian dan memberikan dukungan yang lebih besar bagi keberlanjutan sistem pangan global.

Penulis: Tsamara Nurul Fu’ada | Editor: Nurma Wibi Earthany