Artikel

PERAN ASAM HUMAT DALAM PRODUKTIVITAS PERTANIAN

Peran Asam Humat dalam Meningkatkan Produktivitas Pertanian - Tani Nelayan Center IPB University - IPB Digitani
Artikel / Hortikultura / Pertanian

PERAN ASAM HUMAT DALAM PRODUKTIVITAS PERTANIAN

Humus adalah bahan organik dalam tanah yang terbentuk dari pembusukan tanaman dan hewan yang telah mati. Sebagai bagian penting dari humus, asam humat memiliki peran besar dalam meningkatkan kualitas tanah menjadi sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.

Asam humat dapat dianggap sebagai pahlawan tanpa pamrih di bidang pertanian. Tetapi, mengapa asam humat begitu penting? Apa yang membuat senyawa ini begitu menonjol?

Asam humat menjadi kunci utama dalam meningkatkan struktur tanah. Berdasarkan penelitian oleh Mindari dkk. (2022), asam humat terbukti mampu memperbaiki sifat kimia, fisik, dan biologi tanah. Senyawa ini membantu partikel-partikel tanah meningkatkan kemampuan mereka dalam mengikat bahan organik.

Secara langsung, asam humat juga memfasilitasi dekomposisi kompos, meninggalkan mineral di tanah dan melepaskan karbon dioksida ke atmosfer. Penambahan asam humat mengakibatkan peningkatan stabilitas tanah, sesuai dengan penelitian oleh Rhomadona (2008), yang menunjukkan bahwa tanah yang agregatnya baik memiliki kualitas yang lebih tinggi karena porositas tanah yang meningkat.

Asam Humat dalam Pertumbuhan Tanaman

Asam humat meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air lebih lama, sehingga menjadikan tanah sebagai media tanam yang ideal untuk pertumbuhan tanaman. Sebagai pengatur waktu retensi air, asam humat membantu menjaga kelembapan tanah agar memenuhi kebutuhan tanaman. Akibatnya, tanah menjadi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman.

Selain itu, asam humat berperan sebagai manajer nutrisi tanah dengan merangsang penyerapan nutrisi oleh tanaman dan meningkatkan ketersediaan mineral yang diperlukan dalam tanah. Anda dapat menganggapnya sebagai agen nutrisi yang memastikan setiap tanaman mendapatkan perlakuan khusus untuk kebutuhan pertumbuhan dan reproduksinya. Ini dapat meningkatkan efisiensi dalam pemupukan karena asam humat mampu mengikat dan mengatur pelepasan unsur hara dalam tanah.

Asam humat juga mengikat racun berbahaya dalam tanah dan mencegahnya diserap oleh tanaman, seperti pestisida dan logam berat (Redouane 2009). Peningkatan agregasi tanah menunjukkan bahwa asam humat memiliki potensi untuk meningkatkan proses perkecambahan biji dan perkembangan akar. Ketika ekosistem tanah berfungsi dengan baik, akar tanaman akan tumbuh kuat dan sehat, memberikan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan tanaman.

Kemampuan tanah untuk menjaga kelembapannya juga berpengaruh pada lingkungan yang kondusif bagi benih untuk menyerap air, memulai perkecambahan, dan mendukung pertumbuhan awal akar. Tahap ini penting dan memerlukan pasokan air yang cukup untuk berhasil dalam proses penanaman.

Asam humat juga memiliki dampak signifikan dengan merangsang percabangan dan pemanjangan akar. Ini mendorong pertumbuhan akar lateral, memperluas jangkauan akar, serta meningkatkan kemampuan penyerapan nutrisi dan air oleh tanaman.

Selain itu, asam humat juga meningkatkan aktivitas mikroba dalam tanah. Senyawa ini menyediakan sumber karbon bagi mikroorganisme, yang mendukung aktivitas metabolik mereka. Aktivitas mikroba yang tinggi menandakan adanya siklus nutrisi yang sehat dalam tanah.

Menurut penelitian oleh Shamsudeen dan Saadu (2023), peningkatan aktivitas mikroba tidak hanya membantu tanah dalam mendekomposisi senyawa organik, tetapi juga meningkatkan efisiensi ekosistem secara keseluruhan. Hal ini bisa dibayangkan sebagai pembentukan sebuah kota kecil di bawah tanah, dihuni oleh mikroorganisme yang saling bekerja sama untuk meningkatkan kesehatan tanaman kita.

Asam humat berperan penting sebagai penyelamat kesehatan tanah. Jika kita membayangkan hidup sebagai tanaman, tentu saja sangat menyenangkan bila akar kita dapat ‘berenang’ di dalam ‘kolam’ asam humat, karena memang itulah kekayaan yang paling berharga bagi pertumbuhan tanaman!

Penulis: Fatwah Tsamrotul Fuady ; Kama Alayandra ; Muhammad Dicky Damara ; Shannon Christela Lisias ; Tita Salsabila | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X