Parasitoid Anagyrus lopezi, serangga kecil yang berperan penting dalam pengendalian populasi kutu putih pada tanaman singkong, memiliki strategi khusus dalam menyerang inangnya. Salah satu strategi yang mereka gunakan adalah host-feeding, yaitu mengambil sebagian cairan tubuh inang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

Studi oleh Maharani, dkk (2019) menyoroti pentingnya host-feeding dalam upaya pengendalian populasi kutu putih.

Setelah melakukan host-feeding, parasitoid Anagyrus lopezi melanjutkan invasinya dengan menciptakan luka mekanik pada inang. Mereka menggunakan ovipositor mereka untuk meletakkan telur di dalam tubuh inang, yang menyebabkan kerusakan fisik pada inang tersebut.

Sebuah studi menunjukkan bahwa invasi parasitoid ini dapat menyebabkan luka mekanik sebesar 11 hingga 34 persen dari permukaan tubuh inang.

Tahap awal pertumbuhan inang, khususnya instar-1, sering menjadi sasaran utama dari aktivitas host-feeding parasitoid ini. Hal ini karena parasitoid cenderung menghindari persaingan dengan keturunannya sendiri dengan melakukan host-feeding pada tahap awal pertumbuhan inang.

Pengaruh Host-Feeding pada Inang

Parasitoid dapat memastikan kelangsungan hidup dan perkembangbiakan yang optimal tanpa perlu bersaing dengan keturunannya sendiri. Namun, kegiatan host-feeding pada instar awal juga dapat berujung pada kematian inang. Hal ini terjadi karena inang mungkin tidak cocok untuk perkembangan parasitoid, sehingga parasitoid yang berkembang di dalam tubuh inang tersebut akan menyebabkan kematian inangnya.

Meskipun demikian, host-feeding tetap menjadi strategi penting bagi kelangsungan hidup parasitoid Anagyrus lopezi. Hal tersebut dikarenakan host-feeding memberikan sumber nutrisi yang diperlukan untuk perkembangbiakan dan memastikan bahwa populasi parasitoid dapat bertahan dalam lingkungan yang berubah.

Cara Mengurangi Proses Host-Feeding

Langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk mengurangi ketergantungan parasitoid pada host-feeding. Salah satunya adalah dengan menyediakan berbagai tahap pertumbuhan inang, baik instar awal maupun instar akhir. Dengan demikian, parasitoid memiliki lebih banyak pilihan untuk mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan tanpa harus bergantung pada host-feeding pada tahap awal pertumbuhan inang.

Langkah-langkah ini membantu memastikan kelangsungan hidup parasitoid dan efektivitasnya dalam mengendalikan populasi kutu putih singkong tanpa harus menimbulkan kerugian yang berlebihan pada inang.

Penulis: Viorenta | Editor: Nurma Wibi Earthany