Artikel

PENYAKIT BLAS DAN REKOMENDASI PENGENDALIAANNYA

penyakit-blas-serang-tanaman-padi-di-mesuji
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

PENYAKIT BLAS DAN REKOMENDASI PENGENDALIAANNYA

Di Indonesia, penyakit blas awalnya menjadi penyakit penting di padi gogo. Tetapi kemudian penyakit blas juga menjadi penyakit penting pada padi sawah dan dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Blas dapat menyerang pada fase vegetatif (blas daun) dan generatif (busuk leher/patah leher).

Gejala

Blas_padi.jpg   Blas_padi_batang.jpg

Gejala dapat dijumpai pada daun, batang, malai, dan bulir. Gejala pada daun berupa bercak konsentris umumnya berbentuk belah ketupat dengan pusat berwarna putih keabu-abuan dan tepian berwarna coklat kemerahan. Gejala pada tangkai malai menyebabkan pembusukan sehingga malai hampa karena hasil fotosintesis tidak dapat di salurkan.

Tingkat infeksi blas daun tertinggi pada periode antara pembibitan dan pembentukan anakan. Setelah itu, tingkat serangan menurun karena daun yang tua relatif tahan. Pada masa pembentukan malai, blas menyerang lagi terutama pada ruas batang dan tangkai malai padi.

Penyebab

Nama ilmiah: Cendawan Pyricularia oryzae

Nama umum: Blas

Nama lokal: potong leher, cekik leher, patah leher, busuk leher

Bioekologi

Sumber penyakit: Sumber utama penyakit blas adalah tanaman padi yang sakit. Benih padi juga bisa menjadi sumber penyakit. Blas yang menyerang rerumputan dapat menyerang padi setelah beradaptasi pada varietas padi yang rentan. Patogen mudah membentuk ras baru yang lebih virulen. Jerami/sisa tanaman yang telah terurai dalam tanah tidak menjadi sumber penyakit karena kemampuan saprofitik cendawan ini rendah.

Cara Penularan:

Penyebaran dapat melalui angin dan percikan air. Cendawan membutuhkan periode embun minimal 5 jam untuk bisa berkecambah dan menginfeksi jaringan tanaman. Suhu optimum untuk perkecambahan spora adalah 25-28 ºC. Secara umum blas akan menyerang dalam kondisi cuaca kering dan perbedaan suhu siang dan malam yang cukup tinggi sehingga periode embun lebih lama.

Faktor-faktor yang memengaruhi

  • Serangan penyakit blas dapat dipicu oleh kondisi stres pada tanaman seperti kekurangan air dan penggunaan herbisida/racun rumput.
  • Tidak kembalinya jerami ke lahan menyebabkan tanaman kekurangan unsur Kalium dan Silika
  • Musim kemarau meningkatkan risiko serangan blas.
  • Benih yang tidak sehat atau terbawa patogen.

Rekomendasi Pengendalian

  • Mengembalikan jerami ke lahan sebagai sumber kalium dan silika.
  • Menghindari penggunaan herbisida
  • Perendaman benih dengan PGPR (Bakteri perakaran pemicu pertumbuhan) untuk meningkatkan ketahanan tanaman.

Lebih waspada ketika ada serangan blas daun karena berpotensi menimbulkan penyakit blas leher dengan cara menyemprotkan teh kompos.

Penulis: Lisa Bela 

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X