Artikel

PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK TONGKOL PADA JAGUNG

70f2eed47c5cd7b71bf68b7149878dfb
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK TONGKOL PADA JAGUNG

Penggerek tongkol jagung Helicoverpa. armigera termasuk serangga yang bersifat polifag. Selain menyerang tanaman jagung H. armigera juga dapat menyerang tanaman tomat, kedelai, kapas, tembakau, dan sorgum. H. armigera mulai muncul di pertanaman jagung pada umur 45-56 HST, bersamaan dengan munculnya rambut-rambut pada tongkol jagung.

Gejala serangan larva H. armigera di mulai pada saat pembentukan tongkol jagung dan apabila kelobotnya dibuka di dalamnya ditemukan larva H. armigera. Larva masuk ke dalam tongkol muda dan memakan biji-biji jagung, karena larva hidup di dalam tongkol, dan menggerek ujung tongkol. Larva tersebut dapat menggerek hingga 9 cm ke dalam tongkol hingga paling dalam mencapai 15 cm. Biasanya serangan ini sulit diketahui dan sulit dikendalikan dengan insektisida disebabkan ditutupi kelobot. Akibat dari serangan hama penggerek tongkol H. armigera kehilangan hasil pada tanaman jagung dapat mencapai 80 %.

Nama ilmiahnya yaitu Helicoverpa armigera (Lepidoptera : Noctuidae) atau nama lainnya yaitu penggerek Tongkol Jagung. Imago betina H. armigera mampu bertelur rata-rata 200-2000 butir/imago dengan masa oviposisi 10-25 hari. Hama penggerek tongkol jagung dalam satu siklus hidupnya memerlukan waktu sekitar 35 hari. Imago jantan berwarna agak suram dengan bercak bulat berwarna kemerahan dan imago betina berwarna agak coklat kemerahan tanpa bercak.

Telur diletakkan pada rambut-rambut di ujung tongkol jagung muda. Telur berwarna kuning kecoklatan dan menetas selama 2-4 hari. Larva terdiri atas 5 sampai 7 instar, tetapi umumnya 6 instar dengan perkembangan kulit (moulting) di setiap instarnya 2 sampai 4 hari. Periode perkembangan larva sangat bergantung pada suhu dan kualitas makanannya. Khusus pada jagung, masa perkembangan larva pada suhu 24°C sampai 27°C adalah 12- 21 hari. Larva bersifat kanibal dan mengalami masa prapupa selama 1 – 4 hari. 

Larva bersifat kanibal sehingga biasanya ditemui hanya satu larva di dalam buah atau polong yang terserang, dengan ciri khas abdomen berada di luar sedangkan kepala sampai batas toraks berada di dalam buah. Masa prapupa dan pupa biasanya terjadi di dalam tanah dan kedalamannya bergantung pada kekerasan tanah. H. armigera membentuk pupa dalam tanah pada kedalaman mencapai 10 cm. pupa terbentuk dalam tanah dalam waktu 12-24 hari. Warna pupa menjadi agak kemerahan ketika akan menjadi imago.

Rekomendasi Pengendalian

  1. Pengolahan tanah (membajak tanah) sehingga merusak pupa yang berada di dalam tanah, dan dapat mengurangi populasi H. armigera berikutnya.
  2. Jenis parasitoid yang dominan memarasit telur H. armigera pada tanaman jagung adalah genus Trichogramma dan Trichogrammatoidea (Hymenoptera: Trichogrammatidae).
  3. Musuh alami yang dominan pada pertanaman jagung adalah laba-laba. Predator Staphylinidae mampu mengonsumsi sekitar 15 telur H. armigera per hari.
  4. Penggunaan Beauveria bassiana strain cukup mengendalikan penggerek tongkol jagung (Helicoverpa armigera).

Penulis: Alicha Prima Nurlaili

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X