PAUS SPERMA: HEWAN KLAN BESAR DENGAN KEHIDUPAN UNIK DALAM LAUT
PAUS SPERMA: HEWAN KLAN BESAR DENGAN KEHIDUPAN UNIK DALAM LAUT
Paus Sperma, yang dikenal sebagai hewan dengan otak terbesar di bumi, ternyata memiliki keluarga atau kelompok besar yang kompleks serta memiliki dialek dan perilaku unik.
Seorang ahli terkemuka dalam bidang Paus Sperma dari Universitas Dalhousie di Kanada, Hal Whitehead, memperkirakan bahwa jumlah kelompok ini mencapai puluhan ribu, sebagaimana yang dikutip dari Science Alert.
Meskipun memiliki gen yang sama, kelompok-kelompok ini jarang berinteraksi. Saat bepergian, satu kelompok Paus Sperma terkadang membutuhkan waktu satu jam atau lebih untuk berbelok sebesar 90 derajat.
Karakteristik Paus Sperma
Whitehead mengatakan bahwa Paus Sperma adalah hewan yang sangat unik dan luar biasa. Selain memiliki otak terbesar di dunia hewan, Paus Sperma juga memiliki hidung terbesar. Hidung ini digunakan sebagai sonar untuk mendeteksi mangsa dan mendengar klik dari Paus Sperma lainnya.
Kelompok Paus Sperma biasanya melakukan perjalanan bersama sambil menjaga bayi mereka. Selain itu, kelompok ini juga saling memberi makan dan melindungi satu sama lain dari serangan paus orca.
Di sisi lain, Paus Sperma jantan jarang terlihat. Mereka biasanya meninggalkan kelompoknya saat remaja dan berpindah ke perairan yang lebih dingin di utara. Ini menunjukkan segregasi seksual terbesar di antara semua spesies di bumi.
Paus jantan kembali ke perairan hangat untuk berkembang biak pada usia akhir 20-an. Data genetik menunjukkan bahwa betina tetap dalam klan yang sama tetapi mungkin kawin dengan jantan dari klan lain.
Penemuan Klan Ikan Paus Sperma di Berbagai Wilayah
Pada tahun 2003, Whitehead dan Rendell mengumpulkan data akustik dari 23 lokasi di Samudra Pasifik. Data tersebut menunjukkan bahwa klan-klan Paus Sperma yang serupa telah terbentuk di dekat Chile, Ekuador, Tonga, Selandia Baru, dan Jepang.
Kemudian, kelompok Paus Sperma juga diidentifikasi di lepas pantai Mauritius di Samudra Hindia dan di Karibia timur Samudra Atlantik.
“Klan-klan ini tampaknya menjadi bagian mendasar dari kehidupan Paus Sperma,” tulis Whitehead dalam makalah terbarunya.
Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Rahel Azzahra