Artikel

MISTERI UBUR-UBUR: HIDUP TANPA OTAK, JANTUNG, DAN PERUT

2. Nurma Wibi Earthany - Perikanan - Biota Air Tawar dan Laut - Fakta Ubur-ubur Hidup Tanpa Otak Jantung Perut - Tani Nelayan Center - IPB University - IPB DIGITANI
Artikel / Biota Air Tawar dan Laut / Perikanan

MISTERI UBUR-UBUR: HIDUP TANPA OTAK, JANTUNG, DAN PERUT

Ubur-ubur merupakan salah satu binatang unik yang hidup di laut. Meskipun diberi nama “jellyfish“, hewan ini sebenarnya bukan termasuk kategori ikan, melainkan sekelompok hewan invertebrata yang hidup di dasar laut.

Ubur-ubur termasuk ke dalam kategori zooplankton. Kata “zooplankton” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu zoon yang berarti “hewan” dan planktos yang berarti “pengembara”. Zooplankton merupakan sekelompok organisme yang sebagian besar berukuran mikroskopis dan hidup di air.

Ubur-ubur termasuk ke dalam filum Cnidaria atau kelompok yang sama dengan anemon laut dan karang. Organisme ini memiliki struktur tubuh yang relatif sederhana secara keseluruhan.

Dilansir dari Science ABC, ubur-ubur ternyata tidak memiliki otak, jantung, dan perut. Bahkan, sekitar 95% dari tubuh ubur-ubur mengandung air. Akan tetapi, ubur-ubur memiliki jaringan saraf yang menyebar secara radial ke dalam tubuh. Saraf ini berfungsi sebagai sensorik untuk mendeteksi sentuhan, suhu, salinitas, dan rangsangan lainnya. Hal ini yang membuat ubur-ubur dapat bereaksi secara refleks terhadap beberapa rangsangan tersebut.

Ubur-ubur Api (Foto: Getty Images)

Ubur-ubur memiliki lapisan luar atau ektodermis yang tebal. Lapisan ini memungkinkan oksigen melakukan difusi dengan mudah ke dalam tubuh ubur-ubur.

Ubur-ubur memiliki sistem pencernaan yang sangat sederhana. Nutrisi sederhana yang didapat oleh hewan ini nantinya menyebar ke seluruh tubuh. Kesederhanaan anatomi ini menyebabkan ubur-ubur membutuhkan pompa yang kuat untuk memungkinkan menembus seluruh organisme.

Ubur-ubur merupakan makhluk unik yang bertahan hidup tanpa banyak organ penting pada tubuhnya. Hal ini membuat ubur-ubur sangat cocok untuk bertahan hidup di dalam lautan yang luas.

Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Chelvi Agnariosa

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X