Udang merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Udang dapat diolah menjadi udang beku, udang kering dan udang kaleng yang menduduki pasar dalam negeri maupun luar negeri. Olahan udang ini tidak jarang menghasilkan banyak limbah dari kulitnya yang terbuang dan dibiarkan begitu saja. Sampah kulit udang ini mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan dan menggangu kesehatan masyarakat akibat kulit udang yang menjadi busuk dan berbau. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fachry & Sartika (2012), limbah kulit dan kepala udang mengandung senyawa berupa kitin, kitosan, protein, kalsium karbamat, lemak, air, abu dan lain lain. Senyawa yang terkandung pada salah satu bagian tubuh udang ini, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, hanya akan menjadi bahan dengan nilai ekonomis rendah. Namun, dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, kulit udang yang semula menjadi limbah dapat menjadi bahan bernilai tinggi. 

Senyawa Kitosan yang Kaya Manfaat

Salah satu senyawa yang paling bermanfaat yang terkandung dalam kulit udang yaitu kitosan. Senyawa kitosan merupakan salah satu bentuk deasetilasi dari kitin. Kitosan banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang di antaranya, yaitu: 

1. Bidang Nutrisi 
   Senyawa kitosan dipercaya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, berat badan serta menjadi sumber serat yang baik untuk tubuh. 
2. Bidang Pangan 
   Kitosan sering dimanfaatkan sebagai senyawa nutrisitikal dan pengawet alami untuk mempertahankan rasa dan kuallitas makanan. 
3. Bidang Biomedisin 
   Kitosan memiliki sifat antibakteri yang dapat mendukung proses penyembuhan. Oleh karena itu kitosan digunakan dalam pengobatan masalah tulang, luka bakar, anti tumor, osteoarthritis, serta inhibitor AIDS. 
4. Bidang Farmasi 
   Kitosan juga dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit rematik, karena memiliki peran vital dalam menjaga fleksibilitas persendian tulang 
5. Bidang Kosmetika 
   Kitosan menjadi bahan utama dalam produk perawatan rambut, mousturizing creams dan lotions untuk menjaga kelembapan kulit. 

Pemanfaatan kulit udang secara optimal tidak hanya akan meningkatkan nilai ekonomisnya, tetapi juga dapat membatu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk terus mengembangkan teknologi pengolahan limbah kulit udang agar potensi ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal dalam mendukung perekonomian, serta menjaga kelestarian lingkungan. 

Penulis: Susanti Rahayu Violita | Editor: Rahel Azzahra