Artikel

MENGAPA DISEBUT MABUK KEPAYANG?

kepayang wikipedia 800px-Pangium_edule_seeds
Artikel / Pertanian / Tanaman Obat

MENGAPA DISEBUT MABUK KEPAYANG?

Ungkapan “mabuk kepayang” digunakan untuk menggambarkan keadaan seseorang yang sedang jatuh cinta sehingga tidak mampu berpikir secara logis, seakan habis memakan kepayang. Kepayang (Pangium edule) merupakan tanaman berbentuk pohon, Family Flacourtiaceae. Kepayang tersebar di wilayah Malesia (Malaysia, Indonesia, dan Papua Nugini). Tanaman ini tumbuh secara liar atau dipelihara di pinggir sungai atau hutan jati, dan sering ditemukan tumbuh di daerah kering, tergenang air, tanah berbatu ataupun tanah liat. Kepayang memiiliki nama lain kluwek/kluwak/keluak, picung/pucung, pamarrasan, raja, dan pangi. Kepayang terkenal sebagai bumbu rawon, sup konro, dan brongkos.

Manfaat Kepayang

Hampir semua bagian tanaman kepayang dapat dimanfaatkan. Bagian batang dapat digunakan sebagai bahan konstruksi, kayu bakar, dan bahan baku korek api. Kulit batang kepayang dapat digunakan sebagai racun ikan. Bagian daun dapat digunakan sebagai pestisida nabati, bahan makanan (sayur), pembungkus daging, serta obat tradisional. Buah tanaman ini telah digunakan sebagai obat tradisional. Sementara, biji kepayang umumnya digunakan sebagai bumbu masakan serta juga dapat dijadikan sebagai pewarna makanan, pengawet makanan, dan minyak goreng.

Kandungan Kepayang

Biji kepayang mengandung asam sianida, vitamin C, ion besi, betakaroten, asam hidnokarpat, asam khaulmograt, asam glorat, dan tanin. Asam sianida (HCN) merupakan senyawa beracun yang paling banyak ditemukan pada biji. Kandungan ini ditemukan juga pada daun, buah, kulit kayu, dan akar. Kandungan asam sianida pada biji kepayang sebesar 1.000-2.000 ppm. Jika biji dimakan dalam kondisi mentah dan jumlah yang terlalu banyak, makadapat menyebabkan pening, pusing, denyut nadi cepat; seperti orang mabuk. Penggunaan biji kepayang dalam makanan tidak berbahaya karena sebelum digunakan kandungan asam sianida dapat dihilangkan dengan pengolahan yang tepat. Asam sianida mudah larut dalam air dan mudah menguap pada suhu 26 oC. Proses pencucian dalam air dan pemanasan merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan kadar asam sianida pada daging biji kepayang.

Penulis: Niky Elfa Amanatillah | Editor: Exciyona Adistika

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X