Artikel

MENGAPA DAUN PADA TANAMAN TERUNG BERWARNA HITAM?

18. MENGAPA DAUN PADA TANAMAN TERUNG BERWARNA HITAM - Hermanu Triwidodo - IPB Digitani - Tani dan Nelayan Center IPB University
Artikel Konsultasi / Pertanian

MENGAPA DAUN PADA TANAMAN TERUNG BERWARNA HITAM?

Pertanyaan:

Tanaman terung yang saya tanam mengalami serangan kutu-kutuan berwarna hijau, sehingga daunnya mengering, mengecil, bahkan berubah menjadi warna hitam. Padahal, kondisi air di lahan saya sudah cukup terpenuhi, dan saya rutin menggunakan pestisida setiap minggu atau setelah panen. Saat ini, saya menggunakan Dursban 200 EC dan dosdet sebagai pestisida. Apakah terdapat metode pengendalian lain yang sebaiknya saya pertimbangkan atau apakah saya perlu mengganti jenis pestisida yang digunakan?

(Sofyan H.)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Lahan tanaman terung tersebut mengalami serangan kutu daun yang memiliki ciri-ciri berwarna hijau, termasuk beberapa yang bersayap dan beberapa yang tidak bersayap. Telur dari kutu daun awalnya berwarna kuning dan kemudian berubah menjadi hitam.

Gejala yang terjadi melibatkan pengecilan dan keriting pada daun tanaman, disusul oleh perubahan warna menjadi kuning dan layu. Pucuk tanaman juga cenderung menggulung atau melengkung.

Kutu daun ini dapat berperan sebagai vektor untuk berbagai jenis virus tumbuhan. Sebagai contoh, jika tanaman menunjukkan gejala kuning dan melengkung, hal ini mungkin merupakan tanda dari infeksi oleh Pepper Yellow Leaf Curl Virus.

Warna hitam pada daun disebabkan oleh embun madu yang dihasilkan oleh kutu daun. Embun madu ini kemudian dapat berinteraksi dengan semut dan menjadi media tumbuhnya jamur jelaga, yang dapat menutupi daun dan menghambat proses fotosintesis.

Beberapa metode pengendalian yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Kultur Teknis:
    • Mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat.
    • Mengurangi pemupukan nitrogen pada tanaman.
  2. Biologi:
    • Memelihara musuh alami, seperti predator dari famili Syrphidae, Menochillus sp., Scymnus sp., Crysophidae, Lycosidae, dan parasitoid Aphytis sp. di lahan.
  3. Mekanis dan Fisik:
    • Melakukan sanitasi kebun dengan membersihkan gulma.
    • Menggunakan mulsa jerami di bedengan pembibitan.
    • Secara langsung membunuh serangga yang ditemukan.
  4. Kimiawi:
    • Menggunakan insektisida selektif dan efektif sesuai rekomendasi, dengan melakukan spot spray pada tunas jika terdapat serangan sekitar 25 persen.
    • Contoh insektisida yang dapat digunakan antara lain Lannate 25 WP (Wettable Powder), Razor 360 SC (Suspension Concentrate).
    • Alternatif lain termasuk penggunaan pestisida seperti Sipermetrin 50 EC (Emulsifiable Concentrate) dan Abamectrin 18 EC.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Dyah Hariyanti Purnomo

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X