Artikel

MANFAAT MIKROALGA SEBAGAI PRODUK KECANTIKAN

FAEBB9~1
Artikel / Teknologi Pertanian

MANFAAT MIKROALGA SEBAGAI PRODUK KECANTIKAN

Indonesia, sebagai negara maritim dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dan iklim tropis, menghadapi sejumlah tantangan meskipun keindahan alamnya sangat memukau. Paparan sinar matahari berlebihan, polusi udara, iklim lembap, dan sejumlah masalah global menjadi permasalahan yang harus diatasi.

Meskipun demikian, tantangan ini mendorong pencarian solusi inovatif, dan salah satunya adalah pemanfaatan mikroalga sebagai sumber kekayaan di Indonesia. Kondisi dan kekayaan perairan Indonesia memberikan dampak positif pada potensi mikroalga yang melimpah, sehingga penting untuk memanfaatkan dan membudidayakannya secara optimal.

Mikroalga merupakan spesies uniselular atau multiselular yang sederhana, tumbuh dengan cepat, dan memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di berbagai kondisi dan lingkungan ekstrem, termasuk panas, dingin, anaerob, salinitas, foto oksidasi, tekanan osmotik, dan paparan radiasi ultraviolet.

Mikroalga tersebar di berbagai jenis lingkungan dengan ragam spesies. Menurut penelitian oleh Hanif yang dilansir dalam jurnal Teknologi Lingkungan BPPT pada tahun 2015, mikroalga memiliki potensi besar sebagai agen dalam produksi biofuel di masa depan. Potensi ini muncul karena mikroalga tumbuh dengan cepat, memiliki produktivitas tinggi, menggunakan air sebagai nutrisi untuk pertumbuhannya, dan tidak memerlukan lahan yang luas dalam proses pembiakannya.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mikroalga mengandung antioksidan yang tinggi, dan ekstrak mikroalga atau senyawa bioaktif turunan mikroalga memiliki potensi besar sebagai bahan dasar untuk produk berbasis hayati, seperti kosmetik dan obat-obatan.

Mikroalga memiliki ragam potensi untuk menghasilkan produk primer dan sekunder, serta metabolit dengan sifat yang berbeda, seperti obat antikanker, antiinflamasi, antivirus, dan imunomodulator. Salah satu jenis mikroalga yang menonjol adalah Spirulina, yang merupakan mikroalga berfilamen mengambang bebas dengan karakteristik filamen spiral. Spirulina termasuk dalam golongan Cyanophyta atau alga hijau biru (blue-green algae) dan telah banyak digunakan sebagai pakan alami dalam usaha budidaya, terutama dalam pembenihan, karena memiliki nilai nutrisi yang tinggi.

Menurut penelitian oleh Permadi yang dipublikasikan dalam jurnal Pendidikan dan Konseling pada tahun 2022, Spirulina mengandung protein, asam lemak esensial, mineral, dan vitamin. Keanekaragaman Spirulina mendukung penggunaannya dalam berbagai produk industri, mulai dari biofuel, suplemen makanan, hingga kosmetik berkualitas tinggi. Spirulina memberikan kontribusi positif dalam menciptakan produk-produk yang bermanfaat di berbagai sektor industri.

Saat ini, Spirulina sedang menjadi tren, terutama karena banyaknya manfaat yang dimilikinya, khususnya dalam perawatan kulit. Produk Spirulina yang sering ditemui di pasaran mencakup berbagai fungsi, seperti sebagai anti-aging, pelembap, antioksidan dengan sifat pencerah, agen anti jerawat, dan agen penyembuhan luka. Spirulina juga dikenal memiliki sifat antiinflamasi, anti kanker, anti bakteri, imunomodulator, dan dapat berfungsi sebagai pelindung dari paparan sinar matahari.

Menurut Nur, seperti yang dilansir dalam Jurnal Eksergi tahun 2021, Spirulina mengandung tinggi protein sehingga dapat digunakan sebagai pelembab. Spirulina mampu memperbaiki struktur epidermis dan berperan sebagai pelembab pada lapisan luar kulit, terutama dalam melindungi kulit, efek anti-penuaan, serta mengendalikan produksi minyak berlebih pada jaringan kulit. Selain itu, Spirulina juga terbukti efektif dalam proses penyembuhan luka karena kandungan flavonoid dan triterpenoidnya yang berperan sebagai zat antimikroba dan bahan aktif.

Pemanfaatan inovatif dari Spirulina memiliki dampak positif dalam berbagai sektor. Inovasi Spirulina sebagai nutrisi revolusioner dalam bidang kesehatan telah menjadi sumber penanggulangan masalah gizi di berbagai daerah yang mengalami kekurangan sumber daya makanan. Selain itu, Spirulina juga memainkan peran penting dalam bidang pertanian, seperti akuakultur, menjadi sumber protein untuk pakan ternak unggas dan ikan, serta sebagai biofertilizer untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Namun, inovasi Spirulina yang sedang menjadi topik hangat saat ini terletak dalam bidang kecantikan, terutama dalam perawatan kulit atau yang dikenal dengan skincare. Perawatan kulit semakin penting mengingat dampak polusi udara dan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit.

Tingginya konsentrasi senyawa bioaktif pada Spirulina menjadikannya bahan kosmetik yang sangat dicari. Beberapa cara pemanfaatan produk Spirulina dalam produk kecantikan atau kosmetik meliputi masker wajah, krim lotion, sabun, suplemen kecantikan, cat kuku, dan produk perawatan rambut.

Pemanfaatan Spirulina sebagai produk kecantikan mengarah pada pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 14, yang menekankan pentingnya melestarikan dan memanfaatkan samudra, laut, dan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk mendukung pembangunan keberlanjutan. Selain itu, inovasi Spirulina juga berkontribusi terhadap pencapaian SDGs nomor 3, yang menargetkan kehidupan sehat dan peningkatan kesejahteraan, melalui manfaatnya dalam bidang kesehatan dan kecantikan.

Inovasi Spirulina juga sejalan dengan tujuan pembangunan nasional Indonesia, yakni menciptakan lapangan pekerjaan. Inovasi ini dapat membuka peluang kerja baru bagi masyarakat, memberikan dampak positif terhadap aspek ekonomi, dan turut mendukung pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh.

Sumber:

  • Nur MMA et al. 2021. Potensi spirulina sebagai sumber kosmetik dan bioplastik. Eksergi. 18(2): 82-88. ISSN: 1410-394X.
  • Permadi et al. 2022. Pemanfaatan spirulina platenis sebagai masker gel peel-off. Jurnal Pendidikan dan Konseling. 4(5): 2260-2268.

Tim Penulis: Adilla Chairunisa ; Dira Amanda ; Elda Nurwidayanti ; Fahruddin Hisanurrijal ; Jihan Azmi Miftah ; Mir’atul Hikmah Salsa Saloma Putri | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X