LIONFISH: SI CANTIK YANG BERBAHAYA DARI DASAR LAUT
LIONFISH: SI CANTIK YANG BERBAHAYA DARI DASAR LAUT
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan laut yang luar biasa. Di bawah permukaan lautnya, terdapat beragam biota laut yang memukau, seperti terumbu karang, berbagai jenis koral, anemone, ikan pari, lionfish, angelfish, kerang, serta tumbuhan bawah laut yang mempesona.
Pengenalan biota laut sangat penting agar masyarakat mengetahui kekayaan wisata bahari Indonesia. Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat mencintai, memahami, dan menjaga kelestarian laut.
Salah satu biota laut yang menarik untuk dikenal adalah Lionfish. Ikan ini merupakan sekelompok ikan beracun yang berasal dari genus Pterois dan keluarga Scorpaenidae.
Kelompok hewan ini tersebar luas di wilayah Indo-Pasifik dan dapat hidup hingga usia 16 tahun. Lionfish dikenal dengan berbagai nama seperti Turkey Fish, Scorpion Fish, Dragon Fish, dan Ornate Butterfly-cod.
Lionfish hidup pada kedalaman 20 sampai 50 meter di sekitar terumbu karang dan bebatuan. Ikan ini memiliki sifat teritorial dan nokturnal, biasanya bersembunyi di lubang terumbu karang pada siang hari dan aktif berburu pada malam hari.
Berikut merupakan fakta tentang Lionfish menurut Apriyanto, sebagaimana yang tertera pada penelitian oleh Novita dan Nadilah.
Ciri-ciri Ikan Lionfish
- Warna Unik. Ikan lepu ayam atau Red Lionfish memiliki tampilan yang sangat cantik dan unik. Warna tubuhnya dikenal sangat mencolok, yaitu merah, oranye, kuning, hitam, dan putih.
- Bentuk Tubuh. Lionfish memiliki tampilan yang mencolok dengan sirip dada besar yang membulat seperti kipas. Ikan ini juga memiliki sirip punggung panjang dengan garis-garis di sekujur tubuhnya.
- Racun. Lionfish memiliki bisa atau racun yang terdapat pada duri-durinya. Jika tersentuh, racun tersebut dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Racun Lionfish, yang disebut heat-labile, akan rusak jika terkena panas.
Reproduksi Ikan Lionfish
Saat musim kawin tiba, Lionfish akan berkumpul di satu tempat. Satu kelompok biasanya memiliki satu jantan dan beberapa betina.
Pembuahan terjadi di luar tubuh, di mana betina melepaskan telur dan pejantan melepaskan sperma. Telur-telur ini akan mengapung di permukaan laut dan menetas setelah 36 jam.
Penulis: Rosita Sandagang | Editor: Nurma Wibi Earthany