Artikel

KENAPA TERUNG SULIT TUMBUH DENGAN BAIK?

14. P3 - Hermanu Triwidodo - DIGITANI - IPB University - Tani Nelayan Center IPB -KENAPA TERUNG SULIT TUMBUH DENGAN BAIK
Artikel Konsultasi / Pertanian

KENAPA TERUNG SULIT TUMBUH DENGAN BAIK?

Pertanyaan: 

Tanaman terung saya mengalami hambatan pada pertumbuhannya, sehingga banyak tanaman yang masih kecil. Padahal, tanaman tersebut sudah memasuki usia 3 bulan yang seharusnya ukuran tersebut sudah bisa didapatkan saat usia 50 HST. Tanaman terung juga hanya menghasilkan sedikit buah setelah berusia 3 bulan. Di sisi lain, saya selalu melakukan rotasi tanaman dan membersihkan gulma. Selain itu, saya juga rajin memupuk tanaman dengan pupuk kandang, urea, dan NPK. Kira-kira pengendalian apa yang bisa saya lakukan?

(Iyem)

Jawaban: 

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Berdasarkan gejala yang disebutkan, sepertinya tanaman tersebut mengalami defisiensi unsur hara, karena tidak adanya serangan dari hama ataupun gejala yang terdapat pada tanaman.

Kemungkinan, tanaman terung mengalami defisiensi hara kalium, karena dari foto yang dikirimkan terdapat klorosis pada tepi daun dan menjadi nekrotik pada daun tua. Hal tersebut juga dapat terjadi pada banyak tanaman.

Tekstur tanah pada bagian kanan lahan lebih basah daripada pada bagian kiri lahan. Pada lahan bagian kanan, lebih banyak tanaman yang berukuran besar dibandingkan lahan bagian kiri.

Petani hanya melakukan pemupukan dengan pupuk kandang yang kandungan haranya tidak banyak serta pupuk urea yang kandungan terbesarnya adalah nitrogen.

Pengendalian yang dapat dilakukan sebagai berikut.

  1. Pangkas daun dan ranting tua untuk mencegah pemborosan nutrisi.
  2. Berikan pupuk kalium untuk merangsang pertumbuhan buah dan pembentukan biji. Gunakan sebanyak 80 sampai 160 kilogram per hektar K2O (600 gram per 75 meter persegi). Selain itu, gunakan sebanyak 45 kilogram per hektar KCl (350 gram per 75 meter persegi). Tidak lupa memberikan KNO3 sebanyak 1,38 gram per liter dengan menyemprotkan ke bawah daun pada pagi hari serta 85 gram pada setiap tanaman dengan dibenam pada tanah di sekitar tanaman. Campurkan ZA, TSP, dan KCl dengan perbandingan 1:2:1 dalam 10 gram pupuk. Aplikasikan campuran tersebut ke dalam tanah dengan membuat barisan sejauh 20 centimeter dari batang tanaman. Lalu, tabur pupuk, tutup dengan tanah, dan sirami. Pemupukan dapat dilakukan pada saat 10 sampai 15 serrta 30 sampai 40 HST. 
  3. Saat menanam lagi, semprot hormon giberelin (merk Giberelin) pada 1 dan 2 MST di tajuk dengan konsentrasi 0,1 mililiter per liter pada sore hari.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Dyah Hariyanti Purnomo

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X