Artikel

KENAPA ADA BERCAK KUNING PADA DAUN TANAMAN JERUK?

6. P3 - Hermanu Triwidodo - DIGITANI - IPB University - Tani Nelayan Center IPB - Bercak Kuning Pada Daun Jeruk
Artikel Konsultasi / Pertanian

KENAPA ADA BERCAK KUNING PADA DAUN TANAMAN JERUK?

Pertanyaan: 

Tanaman jeruk saya sudah berusia 2 tahun. Saat ini, jeruk tersebut memiliki daun dengan bercak kuning. Selain itu, daun yang masih muda lebih cepat rontok dan pucuk daunnya kerap cepat mati. Kira-kira, apa yang bisa saya lakukan untuk menghilangkan penyakit ini?

(Sujino P.)

Jawaban: 

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih sudah bertanya kepada Pakar IPB University.

Berdasarkan penjelasan yang diuraikan, tanaman jeruk tersebut terkena penyakit Huanglongbing (HLB). Sumber penyakit ini bisa didapatkan dari sumber pembibitan ketika mendapatkan bibit ini.

Ketika penyakit tersebut semakin parah, warna daun pada tanaman akan berubah menjadi pucat dan berbecak seperti kekurangan unsur hara. Pertumbuhan pohon juga akan terhambat serta terdapat kerontokan pada daun.

Adanya serangga vektor juga dapat menularkan penyakit dari tanaman yang terserang kepada tanaman yang sehat. 

Pengendalian yang dapat dilakukan sebagai berikut.

  1. Memantau tanaman setiap dua minggu sekali. Jika bertemu tanaman yang bergejala, lakukan pemeriksaan dan pemusnahan tanaman yang terinfeksi. 
  2. Lakukan pemusnahan tanaman yang telah terinfeksi, karena tanaman tersebut memiliki produktivitas buah yang lebih rendah bahkan tidak berubah. Tanaman terinfeksi juga dapat menular ke tanaman yang masih sehat di sekitarnya melalui serangga vektor.
  3. Lakukan penyemprotan insektisida pada tanaman yang belum terserang penyakit. Gunakan insektisida Kanon 400 EC (bahan aktif dimetoat) dengan konsentrasi 1 mililiter per liter, volume semprot 500 liter per hektar, dan dosis 15 mililiter dengan frekuensi penyemprotan 2 hingga 3 minggu sekali untuk pengendalian vektornya.
  4. Apabila ingin melakukan penanaman kembali, maka perlu menggunakan bibit sehat bebas CPVD (huanglongbing) yang dilengkapi dengan sertifikat bibit sehat.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Dyah Hariyanti Purnomo

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X