KENALI RUMPON PORTABLE: SOLUSI INOVATIF UNTUK MASA DEPAN PERIKANAN
KENALI RUMPON PORTABLE: SOLUSI INOVATIF UNTUK MASA DEPAN PERIKANAN
Rumpon portable merupakan inovasi pertama mengenai rumpon yang dapat dibawa kemana-mana dan dioperasikan di perairan yang diinginkan. Adapun keunggulan rumpon portable dibandingkan dengan rumpon yang menetap di perairan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Saat ini, belum ada produk rumpon yang murah dan dapat dipindahkan sesuai kebutuhan pengguna, sehingga rumpon menetap menjadi kompetitornya. Artikel ini akan membandingkan alat yang dibuat oleh penulis, yaitu rumpon portable, dengan rumpon menetap yang sudah beredar di pasar.
Ditinjau dari komposisi alat, produk rumpon portable tidak menggunakan bahan alami, sehingga tidak menyebabkan kerusakan sumber daya alam saat pembuatannya. Kelebihan lainnya adalah penggunaan rumpon portable bersifat tidak menetap dan dapat dipindahkan sesuai kebutuhan pengguna, sehingga membuatnya alat ini menjadi opsi yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan frekuensi suara yang tepat sebagai alat pengumpul ikan juga mendukung aspek keramahan lingkungan pada rumpon portable.
Dari segi harga, rumpon portable jauh lebih ekonomis dibandingkan rumpon menetap tanpa mengurangi fungsi dan kegunaannya. Bentuknya yang lebih kecil, ringan, dan mudah dibawa dapat menjadi nilai tambah tersendiri.
Meski begitu, perlu rumpon portable perlu dikembangkan lebih lanjut terkait casing atau sparepart agar tidak mengalami kebocoran saat dioperasikan. Beberapa komponen socket charging yang digunakan masih bergantung pada barang impor agar daya tahannya kuat dan tidak bocor.
Rumpon portable merupakan tipe rumpon yang fleksibel karena berbentuk seperti koper atau tas yang mudah dibawa saat melaut. Penelitian mengenai rumpon portable sudah dilakukan sejak tahun 2013 hingga sekarang di berbagai wilayah perairan Indonesia. Dengan kombinasi keunggulan yang dimilikinya, rumpon portable menjadi solusi efisien, ramah lingkungan, dan ekonomis untuk aktivitas pengumpulan ikan.
Uji coba pada rumpon portable sudah dilakukan sejak awal oleh penulis dan beberapa hasil riset adalah sebagai berikut.
Berikut adalah hasil riset rumpon portable sejak awal dilakukan oleh penulis.
- Tahun 2013, penelitian di Perairan Palabuhanratu menghasilkan 185 ekor ikan, termasuk jenis tuna sirip kuning, cakalang, lemadang (mahi-mahi), ekor salem, dan jelidin. Alat tangkap yang digunakan berupa Handline.
- Tahun 2015, penelitian di Perairan Palabuhanratu menghasilkan 176 ekor ikan, termasuk jenis tuna sirip kuning, cakalang, dan lemadang. Alat tangkap yang digunakan juga adalah Handline.
- Tahun 2015, penelitian di Perairan Palabuhanratu menghasilkan 176 ekor ikan, termasuk jenis tuna sirip kuning, cakalang, lemadang, dan salem. Alat tangkap yang digunakan adalah Handline.
- Tahun 2016, penelitian di Perairan Jepara menghasilkan 160 ekor ikan, termasuk jenis tongkol, kembung, ikan todak, barakuda, dan benang kuning. Alat tangkap yang digunakan adalah Handline.
- Tahun 2016, penelitian di Perairan Jepara menghasilkan 210 ekor ikan, termasuk jenis ikan kembung, marlin, tongkol, barakuda, parang-parang, dan selar kuning. Alat tangkap yang digunakan berupa Handline.
- Tahun 2017, penelitian di Perairan Meulaboh, Aceh Barat, menghasilkan 622 ekor ikan dengan menggunakan Handline sebagai alat tangkap.
- Tahun 2018, penelitian di Perairan Aceh Utara dengan alat tangkap Handline menunjukkan peningkatan hasil tangkapan sebesar 45,88 persen. Selain itu, keuntungan juga meningkat sebesar 48 persen, dan nelayan dapat menghemat biaya hingga 43,35 persen.
- Tahun 2019, penelitian di Perairan Teluk Banten, Kabupaten Serang, menggunakan Gillnet sebagai alat tangkap. Penggunaan rumpon portable menunjukkan peningkatan pendapatan nelayan sebesar 21,37 persen dan efektivitas sebesar 54 persen.
- Tahun 2020, penelitian di Perairan Pulau Pramuka (Pulau Seribu) melibatkan pengembangan rumpon portable dengan teknologi Wi-Fi Echosounder, sehingga scholling ikan di perairan dapat dipantau dengan bantuan ponsel dari kapal.
- Tahun 2021, penelitian di perairan Ambon dengan menggunakan alat tangkap purse seine pada kapal 100 GT menghasilkan tangkapan tuna dan cakalang.
Penggunaan rumpon portable diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat nelayan dan pengusaha perikanan, sehingga dapat mendorong mereka untuk beralih dari teknologi tradisional menuju teknologi modern yang lebih ramah lingkungan. Penerapan teknologi rumpon portable akan mempermudah proses penangkapan ikan dan mengurangi biaya produksi, sambil tetap menjaga keberlanjutan sumber daya ikan di laut, sehingga pasokan bahan baku untuk industri perikanan tetap terjaga.
Rumpon portable merupakan alat yang efektif untuk menangkap ikan pelagis dengan nilai ekonomis penting, seperti ikan tongkol, tenggiri, selar, layur, dan lain sebagainya. Alat ini dapat digunakan oleh nelayan skala kecil maupun industri.
Nelayan dengan alat tangkap pancing ulur, mini purse seine, gillnet, dan sejenisnya dapat memanfaatkan rumpon portable sebagai alat bantu penangkapan untuk meningkatkan hasil tangkapan. Selain itu, penggunaan rumpon portable juga dapat menurunkan biaya operasional, khususnya dalam hal penggunaan bahan bakar minyak (BBM), sehingga kapal menjadi lebih ramah lingkungan dengan emisi karbon yang rendah.
Penulis: Roza Yusfiandayani | Editor: Nurma Wibi Earthany