KENALAN DENGAN MAWAR: DUGONG RAMAH IKON WISATA PULAU ALOR
KENALAN DENGAN MAWAR: DUGONG RAMAH IKON WISATA PULAU ALOR
Alor merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terletak di bagian timur Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang letaknya berbatasan langsung dengan Timur Leste di bagian selatan.
Wilayah Pulau Alor dijuluki sebagai “surga di dunia” yang terletak di bagian timur Indonesia. Pulau ini merupakan destinasi pariwisata yang menawarkan daya tarik yang tinggi karena pesonanya yang indah, serta kekayaan budaya yang mengundang para wisatawan.
Tidak hanya itu, Pulau Alor juga memiliki seekor mamalia laut terkenal yang mencuri perhatian wisatawan. Seekor dugong yang diberi nama Mawar menjadi daya tarik utama pariwisata di daerah ini. Hewan tersebut memiliki habitat yang terletak di padang lamun perariran Pantai Mali, Kelurahan Kabola.
Proses Interaksi dengan Mawar
Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, usaha membangun hubungan dengan Dugong ini tidak lepas dari dua tokoh kunci utama, yaitu Onesimus Laa yang dikenal sebagai Om One dan Adolof Samasing atau Om Kideng.
Kisah pertemuan Om One dengan Mawar dimulai pada awal tahun 2000. Pihaknya memberikan nama “Mawar” kepada Dugong jantan tersebut karena keinginannya untuk mengunjungi Pulau Sikka yang menyimpan banyak misteri. Pengalaman langka tersebut memberikan motivasi bagi dirinya untuk lebih mengenal dan bersahabat dengan Dugong.
Di sisi lain, Om Kideng juga melakukan berbagai cara pendekatan, mulai dari menyelam hingga berinteraksi dengan Dugong dari atas perahu yang dikemudikannya. Ia rela menghabiskan waktu beberapa jam di laut hanya untuk bertemu dan berusaha membangun kontak fisik dengan Dugong.
Mawar memiliki kemampuan dalam menangkap bahasa manusia, sehingga mudah beradaptasi dengan setiap wisatawan ketika dipanggil di tengah lautan. Tak heran, hewan ini telah berinteraksi dengan masyarakat selama bertahun-tahun.
Proses interaksi antara manusia dengan Dugong ini dilakukan dengan cara unik. Masyarakat diketahui menggunakan simbol dan tuturan adat untuk membangun ikatan batin yang kuat dengan hewan tersebut.
Penelitian terkait Dugong telah dilakukan di Kabola pada 2016 dan di Munaseli pada 2017. Om One, seorang penerima penghargaan bidang lingkungan hidup di Provinsi NTT, memiliki peran penting dalam melestarikan dan memperkenalkan Dugong yang berada di daerah tersebut kepada publik.
Kehadiran Mawar di Pulau Alor dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Selain itu, ikon ini juga dapat menjadi daya tarik wisata yang unik bagi pengunjung yang ingin merasakan interaksi dengan Dugong yang langka.
Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Rahel Azzahra