KEINDAHAN DAN MISTERI HIU WOBBEGONG YANG HIDUP DI PERAIRAN INDONESIA
KEINDAHAN DAN MISTERI HIU WOBBEGONG YANG HIDUP DI PERAIRAN INDONESIA
Wobbegong merujuk pada 12 spesies hiu karpet. Hewan ini merupakan hewan laut yang tergolong dalam famili Orectolobidae. Kata “Wobbegong” sendiri diketahui berasal dari Bahasa Aborigin Australia yang berarti “Jenggut berbulu”. Hal tersebut merujuk pada jumbal tipis yang menghiasi bagian besar tubuhnya.
Keberadaan hiu ini dapat ditemukan di perairan dangkal tropis dan sedang di sekitar Samudra Pasifik bagian barat dan Samudra Hindia bagian timur, terutama di sekitar Australia dan Indonesia. Pada wilayah Indonesia, hewan ini dapat ditemukan di perairan Raja Ampat atau lebih tepatnya di Pulau Fam dan situs menyelam The Passage.
Spesies ini memiliki pola simetris pada tubuhnya yang menyerupai karpet, sehingga hewan ini dikenal sebagai hiu karpet. Hiu ini memiliki bingkai tubuh dengan garis jumbai yang bantu mereka melakukan kamuflase dan menyerang mangsa di lingkungan sekitarnya.
Panjang tubuh yang dimiliki oleh hiu wobbegong sekitar 1,25 meter. Namun, spesies Wabbegong terbesar, seperti seperti wobbegong berbintik dan wobbegong teluk dapat memiliki panjang hingga 3 meter.
Fakta Unik hiu wobbegong
Dilansir dari Divernet, berikut 5 fakta menarik tentang hiu wobbegong:
- Gigitan Menyakitkan
Meskipun tergolong sebagai penghuni dasar laut yang tidak agresif, namun hiu dapat menggigit manusia, terutama ketika tidak sengaja terinjak ketika sedang menyamar di dasar laut. Rahang yang besar membuat hewan ini dapat menelan mangsa yang berukuran hampir sama dengan tubuhnya. - Penglihatan Terbatas
Hiu wobbegong merupakan hewan nocturnal yang tidak memiliki penglihatan sempurna. Hewan ini aktif pada malam hari ketika berburu dengan mengandalkan barbel sebagai sensor untuk meraba keadaan lingkungan sekitarnya. - Kemampuan “Berjalan”
Tidak disangka, Hiu Wobbegong memiliki sirip yang kuat pada bagian dada dan perut untuk “berjalan”. Kemampuan ini sangat berguna ketika hewan ini terjebak di kolam batu saat air sedang surut. - Reproduksi Mandiri dengan Jumlah Signifikan
Fakta menarik lain yang dimiliki oleh hiu jenis ini adalah kemampuannya untuk bereproduksi dalam jumlah yang besar. Wobbegong memiliki total 20 anak dalam satu kali proses kelahiran. - Menelan Mangsa Sepenuhnya
Hiu wobbegong memiliki kemampuan dalam menelan mangsa sepenuhnya. Ketika mangsa dalam jangkauannya, hewan ini akan menyerang dengan cara menggigit dan menjepitnya menggunakan rahang yang lebar dan kuat. Ketika mulut terbuka, terjadi perbedaan tekanan di dalam air, sehingga ikan dapat tersedot ke dalam rahang hiu.
Secara keseluruhan, hiu wobbegong adalah spesies yang menarik dan kaya akan adaptasi unik di lingkungan lautnya. Dari kemampuan kamuflasenya hingga sifatnya yang tidak agresif namun bisa membela diri, wobbegong merupakan contoh menakjubkan dari keanekaragaman hayati laut. Keberadaannya di perairan Australia dan Indonesia, khususnya di lokasi seperti Raja Ampat, menjadikannya salah satu spesies yang memiliki daya tarik tinggi bagi para penyelam dan pencinta kehidupan laut.
Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Rahel Azzahra