Artikel

KEAJAIBAN NEMATODA ENTOMOPATOGEN: AGEN HAYATI DALAM PENGENDALIAN HAMA

Muhammad Rafii Pradiefta - IPB DIGITANI - Tani Nelayan Center IPB University - Nematoda Entomopatogen sebagai Agensia Hayati - Nurma Wibi Earthany (3)
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

KEAJAIBAN NEMATODA ENTOMOPATOGEN: AGEN HAYATI DALAM PENGENDALIAN HAMA

Nematoda merupakan organisme yang hidup di dalam tanah dan memiliki bentuk seperti cacing. Ukuran nematoda sangat kecil, berkisar antara 300 hingga 1000 mikron dengan panjang hingga 4 millimeter dan lebar 15 sampai 35 mikron.

Berdasarkan makanannya, nematoda dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu nematoda parasit yang menyerang akar tanaman dan nematoda sebagai agen hayati (entomopatogen). Nematoda parasit dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, menunjukkan gejala seperti puru pada akar, tanaman menjadi kerdil, dan daun menguning. Contoh nematoda parasit adalah Meloidogyne graminicola. Sementara itu, nematoda sebagai agen hayati bersifat entomopatogen dan dapat menyebabkan serangga sakit atau mati. Nematoda entomopatogen umumnya berasal dari famili Steinernematidae dan Heterorhabditidae.

Menurut informasi dari website PHT UGM, nematoda sebagai agen hayati memiliki potensi dalam mengendalikan serangan hama yang disebabkan oleh serangga. Sebagai contoh, nematoda jenis Steinernema sp. dapat membunuh serangga dalam waktu singkat karena berkolaborasi dengan bakteri untuk menginfeksi inangnya. Bakteri, seperti Xenorabdus protorhabdus, melemahkan tubuh inang sehingga nematoda Steinernema sp. dapat dengan mudah menyerang inang dan mempercepat kematian.

Nematoda Steinernema sp. (Foto: University of Florida) 

Meskipun demikian, nematoda Steinernema sp. tetap dapat menginfeksi inang melalui lubang alami serangga tanpa bantuan bakteri simbion. Penelitian terkait nematoda Steinernema sp. telah membuktikan kemampuannya menginfeksi serangga dari berbagai ordo, termasuk Coleoptera, Lepidoptera, Hymenoptera, Diptera, Orthoptera, dan Isoptera.

Infeksi nematoda Steinernema sp. pada serangga inang menunjukkan gejala, seperti perubahan warna menjadi coklat kekuningan dan tubuh yang menjadi lembek. Siklus hidup nematoda Steinernema sp. mencakup empat stadia sebelum mencapai dewasa, dan umumnya berlangsung selama 7 sampai 10 hari.

Siklus hidup nematoda Steinernema sp. (Foto: DITJENBUN Kementerian Pertanian)

Menurut DITJENBUN Kementerian Pertanian, nematoda Steinernema sp. dapat diperoleh dengan menggunakan teknik baiting menggunakan serangga uji sebagai umpan atau dengan mengambil langsung dari habitatnya di tanah perakaran, yang dianggap lebih efektif. Aplikasi nematoda Steinernema sp. dapat dilakukan melalui penyemprotan pada lahan.

Penulis: Muhammad Rafii Pradiefta | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X