Artikel

INOVASI INSEKTISIDA NABATI: SOLUSI SEDERHANA DARI DAUN PEPAYA UNTUK MENGATASI HAMA TANAMAN

Insektisida Nabati Solusi Sederhana dari Daun Pepaya untuk Mengatasi Hama Tanaman - IPB Digitani - Tani dan Nelayan Center IPB University
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

INOVASI INSEKTISIDA NABATI: SOLUSI SEDERHANA DARI DAUN PEPAYA UNTUK MENGATASI HAMA TANAMAN

Tahukah kalian bahwa pepaya memiliki manfaat selain terkait dengan kesehatan manusia? Pepaya, yang memiliki nama latin Carica papaya L., merupakan tumbuhan asli dari Meksiko, tepatnya di bagian Selatan dan bagian Utara, Amerika Selatan.

Saat ini, pepaya sudah tersebar luas di seluruh dunia dan masuk ke dalam komoditas dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi. Hampir seluruh bagian dari pepaya dapat dimanfaatkan oleh manusia dan hewan, terutama bagian daun. Daun papaya memiliki kandungan yang cukup mematikan bagi sebagian makhluk hidup, terutama hama atau serangga pengganggu.

Studi penelitian yang dilakukan oleh Setiawan dan Oka, yang dimuat di Jurnal Bioedukasi (2015), menyebutkan bahwa daun pepaya mengandung berbagai senyawa beracun bagi serangga, seperti saponin, papain, alkaloid, karpain, dan flavonoid. Keberadaan senyawa-senyawa tersebut menjadikan daun pepaya berpotensi sebagai insektisida nabati bagi tanaman.

Tumbuhan yang mengandung senyawa aktif beracun dan mampu membunuh serangga atau hama disebut sebagai insektisida nabati. Salah satu bahan aktif pada pepaya yang bersifat beracun adalah papain.

Pada prosesnya, senyawa tersebut akan masuk ke tubuh serangga melalui lubang-lubang alami pada serangga. Mengutip dari Jurnal Agrisistem (2021), Vandalisna et al. menyatakan bahwa papain bersifat sebagai racun perut bagi serangga.

Papain ini diserap oleh dinding organ pencernaan serangga yang akan memberikan sinyal ke pusat saraf. Akibatnya, serangga mengalami penurunan metabolisme organ sehingga menghambat aktivitas makan. Dengan begitu, serangga akan mati secara perlahan. Selain itu, senyawa flavonoid bersifat sebagai racun saraf, merusak spirakel sehingga serangga mengalami kesulitan bernapas dan akhirnya mati.

Proses pembuatan insektisida nabati dari daun pepaya tidak begitu sulit, dan bahan serta alat yang digunakan sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahan yang diperlukan melibatkan daun pepaya, air, dan deterjen, sementara alat yang digunakan mencakup pisau, timbangan digital, blender, kain halus, dan wadah penampungan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siahaya dan Rumthe (2014), proses pembuatannya diawali dengan persiapan sebanyak 2,5 kilogram daun pepaya, yang kemudian dihaluskan menggunakan blender. Daun pepaya yang sudah halus direndam dalam 100 milliliter air yang telah dicampur dengan 0,1 gram deterjen. Rendaman dilakukan selama 24 jam pada suhu ruang.

Hasil rendaman disaring dengan menggunakan kain halus, dan ekstrak daun pepaya yang dihasilkan siap digunakan. Dalam proses penggunaannya, ekstrak daun pepaya diencerkan terlebih dahulu dengan perbandingan 40 gram ekstrak daun pepaya dalam 100 milliliter air.

Setelah itu, insektisida nabati dari daun pepaya siap untuk diaplikasikan. Formulasi perbandingan tersebut didasarkan pada percobaan yang dilakukan oleh Siahaya dan Rumthe (2014), yang menunjukkan bahwa formulasi tersebut memberikan hasil optimal dalam pembasmian larva Plutella xylostella, hama utama pada tanaman kubis.

Beberapa kelebihan insektisida nabati dibandingkan dengan insektisida kimia adalah bahwa insektisida nabati tidak memengaruhi proses fotosintesis maupun fisiologis tanaman, mengganggu sistem pernapasan organisme pengganggu tanaman (OPT), dan memberikan efek antimakan pada OPT.

Selain itu, dari segi pembuatan, insektisida nabati lebih mudah dibuat dibandingkan dengan insektisida kimia, yang memerlukan perlakuan khusus terkait bahan kimia yang digunakan sebagai bahan tambahannya. Jika dilihat dari aspek biaya, insektisida nabati memerlukan biaya yang lebih murah daripada insektisida kimia, karena bahan yang diperlukan mudah ditemukan di alam.

Tim Penulis: Adinda Pitaloka ; Alfin Dyas Prasetyo ; Dwi Oktavia Ningsih ; Irma Nurmalia ; Jimat Alfian ; Khairunnisa | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

X