INI CARA BUDIDAYA IKAN LELE YANG BAIK DAN BENAR, HASILKAN BIBIT BERKUALITAS TINGGI
INI CARA BUDIDAYA IKAN LELE YANG BAIK DAN BENAR, HASILKAN BIBIT BERKUALITAS TINGGI
Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat sejak lama. Salah satu Ikan yang sering dikonsumsi di Indonesia ini, budidayanya terbilang berkembang pesat karena beberapa hal.
Salah satunya adalah karena dapat dibudidayakan di lahan yang sulit yakni dengan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi. Teknologi budidaya ikan lele juga relatif mudah dikuasai oleh masyarakat dan bukan hanya itu, modal usaha yang dibutuhkan dalam budidaya ikan lele pun relatif rendah.
Secara garis besar, pada dasarnya kegiatan budidaya ikan lele meliputi proses pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Berikut tahap dan proses budidaya ikan lele yang baik dan benar untuk menghasilkan bibit yang berkualitas tinggi.
Pembenihan Ikan Lele
Proses pembenihan ini merupakan kegiatan awal dalam budidaya ikan lele. Tanpa kegiatan pembenihan, pendederan dan pembesaran tidak akan terlaksana, hal ini dikarenakan benih yang digunakan pada kegiatan pendederan dan pembesaran semuanya berasal dari kegiatan pembenihan.
Dalam pembenihan ikan lele, induk merupakan sarana produksi paling penting. Untuk mendapatkan induk yang berkualitas baik, maka ada beberapa tahap seleksi yang diperlukan. Tahap pertama dimulai sejak ikan lele masi berupa benih.
Pendederan Ikan Lele
Proses pendederan pada dasarnya adalah proses pemeliharaan benih ikan yang berasal dari pembenihan hingga mencapai ukuran tertentu. Pendederan dilakukan dalam dua tahap, yaitu pendederan pertama dan pendedern kedua.
Pada pendederan pertama, benih ikan lele yang dipelihara adalah benih yang berasal dari hasil pembenihan berukuran 1-3 cm. Sedangkan Pendederan kedua, benih yang dipelihara berasal dari hasil pendederan pertama.
Proses pemeliharan ini dilakukan selama 30 hari hingga diperoleh ikan lele berukuran 8-12 cm per ekornya.
Pembesaran Ikan Lele
Hasil pendederan belum cukup dijadikan ikan konsumsi karena ukurannya masih kecil yaitu baru mencapai 5-8 cm atau 8-12 cm per ekornya. Hal ini merujuk pada ikan lele yang dinilai baik untuk dijadikan ikan konsumsi adalah jika telah mencapai jumlah 6-10 ekor per kg.
Dengan demikian, kegiatan pembesaran merupakan pemelihara ikan lele hasil pendederan sampai mencapai ukuran konsumsi. Masa pemeliharan ikan lele dalam kegiatan pembesaran yaitu selama 3-4 bulan atau tergantung dari permintaan pasar.
Secara keseluruhan, budidaya ikan lele di Indonesia telah menunjukkan potensi yang luar biasa, baik dari segi efisiensi lahan maupun keuntungan ekonomi. Dengan teknologi yang mudah dikuasai dan modal usaha yang relatif rendah, budidaya ikan lele menjadi pilihan menarik bagi banyak petani.
Dari proses pembenihan yang menentukan kualitas benih, pendederan yang memastikan pertumbuhan awal, hingga pembesaran yang menghasilkan ikan siap konsumsi, setiap tahap memiliki peran penting dalam kesuksesan usaha ini.
Penulis: Rusli Yaisa | Editor: Rahel Azzahra