HAMA KUMBANG BADAK DAN REKOMENDASI PENGENDALIANNYA

HAMA KUMBANG BADAK DAN REKOMENDASI PENGENDALIANNYA
Kumbang badak merupakan hama utama tanaman kelapa sawit. Serangan kumbang badak menyebabkan pelepah terpotong dan kematian tanaman. Nama umum: Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros). Nama lokal: Wawung, gambreng.

Gejala
Serangan pada pelepah menyebabkan bekas guntingan menyerupai huruf “V” terbalik, pelepah berlubang dan patah. Serangan pada titik tumbuh menyebabkan kematian tanaman.
Bioekologi
- Kumbang dewasa berwarna hitam, hidup sebagai hama di pucuk tanaman.
- Betina dewasa menghasilkan sekitar 50 butir telur. Telur berwarna putih sebesar biji beras diletakan secara berkelompok di sampah organik, kompos, dan pohon yang membusuk.
- Ulat (lundi) berwarna putih, hidup berkelompok di tumpukan sampah organik dan pohon yang membusuk.
- Telur menetas 8-12 hari, ulat 80-200 hari, kepompong 17-30 hari, kumbang dewasa 6 bulan atau lebih.
- Kumbang dewasa umumnya menyerang tanaman kelapa dan kelapa sawit
Faktor-faktor yang memengaruhi
- Kondisi perkebunan atau lingkungan yang dekat dengan tumpukan sampah organik, kompos, dan pohon tumbang
Rekomendasi Pengendalian
- Membersihkan kebun secara teratur
- Menghindari penggunaan mulsa TBK dengan tumpukan yang berlebihan
- Menghindari penumpukan potongan pelepah yang berlebihan
- Menyingkirkan rebahan pohon atau tegakan pohon yang telah mati
- Apabila memungkinkan, dilakukan pencongkelan kumbang pada pucuk tanaman muda
- Membuat jebakan berupa tumpukan sampah organik di sekitar kebun, lalu ditaburi Metarhizium secara teratur 1 bulan sekali, yang ketersediaannya bias ditanyakan dengan petugas pertanian setempat
Penulis : Gilang Fitro R I Verifikator : Bonjok Istiaji SP MSi