FAKTA UNIK CUMI-CUMI, MAKHLUK LAUT YANG BERSINAR
FAKTA UNIK CUMI-CUMI, MAKHLUK LAUT YANG BERSINAR
Cumi-cumi adalah hewan laut yang menarik yang termasuk dalam kelompok moluska besar atau dikenal sebagai sefalopoda. Nama “sefalopoda” sendiri berasal dari bahasa Yunani yang menggambarkan karakteristik unik cumi-cumi, yaitu tentakel yang melingkari kepala mereka.
Seperti hewan sefalopoda lainnya, cumi-cumi memiliki kepala yang terpisah dari tubuh mereka. Karena keunikan ini, cumi-cumi sering dimanfaatkan sebagai sumber makanan yang penting di berbagai budaya laut di seluruh dunia.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta unik yang dimiliki oleh cumi-cumi.
Sinar pada Cumi-cumi
Salah satu jenis cumi-cumi, yaitu “Heteroteuthis”, memiliki kemampuan untuk mengeluarkan cahaya. Organ yang menghasilkan cahaya ini terletak di ujung juluran panjang yang menonjol di depan tubuh mereka. Ini terjadi karena proses yang disebut luminasi.
Saat merasa terganggu, “Heteroteuthis” mampu menyemprotkan cairan bercahaya, mirip dengan cara cumi-cumi lainnya menyemprotkan tinta sebagai pertahanan diri.
Peran Cumi-cumi pada Rantai Makanan
Fakta lainnya yaitu cumi-cumi memegang peranan penting sebagai pemangsa di lingkungan laut. Kelompok hewan ini cenderung memakan ikan dan binatang laut kecil lainnya, seperti udang, yang berukuran lebih kecil dari mereka.
Sebagai predator, peran cumi-cumi sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Ketika populasi hewan mangsa seperti ikan dan udang terlalu banyak, maka cumi-cumi akan membantu mengontrolnya dengan memangsa mereka. Hal ini berkontribusi pada kelangsungan hidup dan keseimbangan populasi di ekosistem laut, sehingga ekosistem tersebut dapat terus berfungsi secara optimal.
Kehadiran cumi-cumi di laut bukan hanya sebagai pemangsa, tetapi juga sebagai pemelihara keseimbangan alam. Hewan ini bantu mencegah efek berantai yang dapat merusak ekosistem. Oleh karena itu, menjaga keberadaan cumi-cumi di laut sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan laut secara keseluruhan.
Cumi-cumi sebagai Komoditas Komersial
Menurut data dari Food and Agricultural Organization (FAO), sebanyak 3.173.272 ton moluska ditangkap untuk kepentingan komersial pada tahun 2002. Sebanyak 75,8 persen dari jumlah tersebut adalah cumi-cumi yang dimakan. Bahkan, menurut data dari US Commercial Fisheries (2008), sekitar 8 juta ekor cumi-cumi poligo atau yang biasa kita makan telah ditangkap di pesisir pantai California.
Kepopuleran cumi-cumi sebagai bahan makanan disebabkan oleh kandungan gizinya yang kaya, seperti selenium, riboflavin, dan vitamin B12. Selain itu, tinta pada cumi-cumi juga diyakini memiliki manfaat dalam mencegah kanker.
Penulis: Roza Yusfiandayani | Editor: Nurma Wibi Earthany