Artikel

DELING: KENDEL DAN ELING

25268f4c3c0611cd02bf43044c6ca096
Berita / Motivasi

DELING: KENDEL DAN ELING

Bambu (atau deling), sekeluarga dengan rumput dan salah satu tanaman istimewa. Pring/deling menemani peradaban manusia melalui nilai manfaat yang dikandungnya. Sebagai bahan bangunan rumah, peralatan dapur, kandang ternak, bubu dan joran pancing, alat musik, hiasan hingga tandu dan nisan. Bambu tumbuh tegak, jejeg lurus ke atas dan tidak bercabang. Pring kuwi suket, duwur tur jejeg (bambu itu rumput, tinggi dan lurus). Tatanan hidup dalam kenormalan baru masih penuh ketidakpastian, terlebih lagi jika mencermati berbagai fenomena alam. Suara dentuman yang tidak jelas sumbernya, angin ribut, hujan meteor, banjir hingga gelombang rob di laut selatan jawa.

Para sesepuh dengan ilmu ‘niteni’nya dan kejelian membaca alam, mengetahui dari tanda-tanda bahwa akan ada ancaman dengan kekuatan besar yang akan terjadi pasca Syawal ini. Pengetahuan ini seperti, ketika kita bisa memperkirakan akan turun hujan ketika langit mendung gelap disertai angin. Lebih baik bersiap diri mengangkat jemuran atau untuk membawa payung jika akan pergi. Jika hujan turun, kita terselamatkan, tetapi jika tidak jadi hujan pun kita tidak rugi.

Pepeling para sepuh berisi mengibaratkan ada anak ayam ditinggal induknya dan kekuatan alam yang cukup besar yang akan mampu menghancurkan beberapa bagian dari kehidupan masyarakat. Bersiap diri akan lebih baik daripada lalai, apalagi jika tanda dan ciri sudah sangat gamblang terbaca. Percaya pada dawuh sepuh lebih baik dari pada mengingkari dan ternyata benar adanya. Untuk itu keselamatan kita menjadi bagian yang terpenting untuk dilindungi.

Sesepuh dawuh untuk memasang deling, agar kekuatan besar yang akan dan sedang bekerja, tidak menabrak diri kita. Deling’ atau bambu/pring, bermakna ‘kendel dan eling (berani dan ingat)’. Berani dan ingat, berani ingat dan berani mengingatkan. Berani dan tidak perlu takut dan malu-malu, termasuk tulisan ini adalah bagian dari ‘keberanian’ untuk mengingatkan. Eling bisa diartikan ingat dan sadar diri. Eling terhadap jatidiri, eling terhadap sesama (sapodho-podho) dan eling kepada Tuhan yang memberi kehidupan.

Deling/bambu terdiri dari dua ruas utuh ditanam tegak di depan rumah. Dua ruas bermakna agar diselamatkan diri dan keluarga serta sandang pangannya. Bambu sebenarnya sekedar simbol seperti bendera yang di kibarkan di depan rumah, esensi dari deling adalah makna kendel dan eling tersebut. Namun demikian, seringkali simbol ini menjadi lebih mudah dan cepat dikenali sebagai wakil keberadaan kita. Seperti juga bebegig/memedi sawah yang terpasang mewakili keberadaan petani untuk menakuti binatang. Kalau ingin selamat pasanglah bambu/deling, kalau ingin selamat harus kendel lan eling

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X