Artikel

GURU BARU BERNAMA COVID-19

Microsoft Word - menyikapi covid19
Berita / Motivasi

GURU BARU BERNAMA COVID-19

Di tengah pandemi virus corona yang menggegerkan dunia, ternyata kita masih mampu hidup seperti biasa. Ada beberapa bagian yang sedikit berubah, namun sejauh ini kita masih dapat menyesuaikan.  Semoga kita menyadari dan mensyukuri bahwa kita masih disayang dan dikasihi Tuhan Allah Sang Murbeng Dumadi.  Apa saja yang bisa dipelajari…?

Pergulatan dengan dunia luar baik dalam tatanan hidup maupun tatanan sandang pangan, seringkali menjadi magnet hingga kita tanpa sadar bergeser dari diri sendiri.  Di situasi ini dimana disarankan untuk tetap menjaga jarak, hindari kerumunan dan tetap di rumah, menjadi kesempatan yang baik untuk ‘diam’. Melakukan pekerjaan domestik yang sering kita tunda, mengerjakan apa yang kita sukai atau menemukan kemampuan diri yang selama ini tidak pernah disempatkan. Diam juga untuk melakukan kilas balik perjalanan hidup. Semuanya tampaknya menjadi aktivitas yang berguna.

Kesempatan ini juga menjadi waktu yang tepat untuk mawas diri dan menggeser ke posisi yang pas (pener).  Leluhur kita dahulu, jika tertimpa masalah, hal utama yang dilakukan adalah ‘ndondhok’ atau melihat ke diri sendiri, mencari jawaban dan petunjuk.  Karena dukun yang paling sakti adalah diri sendiri.  Memposisikan juga berarti meng-kalibrasi (mrenahne-jawa) diri sendiri. Dimulai dari kita sebagai pribadi-pribadi dalam asuhan Yang Maha Kuasa.   menjadilah diri sejati.  Bagi orang jawa jadilah jawa, bagi orang sunda jadilah sunda, bagi orang dayak jadilah dayak dan seterusnya.   
Selain pada diri, perbaikan juga dilakukan kepada ‘tangga jiwa’, lalu melebar ke tangga wisma, tangga desa lan tangga negara.  Kadangkala kita mementingkan masyarakat yang jauh disana sebagai ‘tangga negara’, namun orang orang terdekat kita justru terabaikan. Menjadi pahlawan di luar, menjadi pencundang di keluarga sendiri. 

  1. Berhenti sejenak dari semua aktivitas, diam, temui dan berdialoglah dengan diri sendiri
  2. Mulailah dengan menerima diri kita seutuhnya, baik kelebihan maupun kelemahan
  3. Gali dan renungi nilai-nilai hidup yang ada pada diri sendiri serta petuah dan teladan dari orang tua pendahulu kita.   
  4. Sadari dan temukan kembali tujuan hidup.
  5. Usahakan jatidiri dan tata nilai mewujud dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari.

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X