Artikel

CEGAH HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN SINGKONG

CEGAH SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN SINGKONG - IPB Digitani - Tani Nelayan Center IPB University
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

CEGAH HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN SINGKONG

Kerusakan pada tanaman singkong sering kali menjadi masalah yang merugikan bagi para petani dan dapat mengancam ketersediaan pangan. Gejala-gejala yang muncul pada tanaman singkong dapat memberikan petunjuk awal terhadap serangan hama atau penyakit yang harus segera ditangani.

Identifikasi Serangan Hama dan Penyakit

Salah satu tanda yang cukup umum adalah keriting pada tunas daun. Tunas yang terinfeksi biasanya akan mengalami perubahan warna menjadi coklat atau kehitaman. Selain itu, daun yang mulai menguning juga menjadi tanda bahwa tanaman singkong mengalami masalah.

Pada tahap selanjutnya, bentuk batang tanaman bisa mengalami perubahan yang tidak biasa, seperti menjadi kaku atau melengkung. Tanda lain yang patut diperhatikan adalah pembentukan roset pada titik tumbuh tanaman. Roset ini terjadi ketika pertumbuhan tanaman terganggu oleh serangan hama atau penyakit tertentu.

Selain itu, kematian pada tanaman muda juga dapat menjadi indikasi bahwa tanaman singkong sedang mengalami tekanan dari serangan hama atau penyakit. Ketika serangan hama atau penyakit sudah parah, gejala yang lebih mencolok akan terlihat. Daun tanaman akan rontok secara massal dan tanaman akan tampak pendek serta kerdil, mirip dengan tanaman yang terkena penyakit bunchy top (Adriani dan Lestari, 2021).

Hama atau penyakit ini biasanya menyerang tunas dan pucuk tanaman singkong, yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Perubahan bentuk pada batang juga menjadi tanda yang jelas dari serangan ini.

Salah satu dampak serius dari gangguan pada tanaman singkong adalah terhentinya produksi daun. Daun merupakan bagian penting dalam proses fotosintesis, di mana karbohidrat dihasilkan. Gangguan produksi daun dapat mengakibatkan berhentinya akumulasi karbohidrat, yang pada akhirnya akan memengaruhi kualitas umbi singkong yang dihasilkan.

Kerugian pada umbi akibat serangan awal diperkirakan dapat mencapai 80 persen, mengancam ketersediaan pasokan singkong untuk berbagai keperluan pangan. Selain merugikan bagi hasil panen, serangan hama atau penyakit pada tanaman singkong juga dapat mengakibatkan kerusakan pada batang tanaman itu sendiri.

Batang yang terinfeksi seringkali akan mengalami kerutan atau pembengkokan yang tidak normal. Hal ini membuat batang tersebut tidak layak untuk digunakan sebagai bibit tanaman, sehingga mempengaruhi siklus tanam selanjutnya.

Pentingnya Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit

Munculnya hama atau penyakit pada kasus serangan yang parah dapat mengurangi hasil panen singkong secara signifikan.

Berdasarkan penelitian oleh Wardani pada tahun 2015, sebagaimana yang dikutip oleh Maharani, dkk (2019), serangan yang parah diperkirakan dapat mengurangi hasil panen hingga 30 sampai 50 persen. Hal ini tentu saja berdampak langsung pada ketersediaan bahan pangan dan pendapatan petani yang mengandalkan tanaman singkong sebagai salah satu sumber utama penghidupan mereka.

Deteksi dini dan tindakan pencegahan menjadi kunci utama dalam menjaga produktivitas tanaman. Petani perlu memahami gejala-gejala yang muncul serta mengambil langkah-langkah yang tepat dalam penanganannya.

Pendekatan holistik dalam pengelolaan kebun singkong, termasuk penggunaan varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit, pemupukan yang tepat, dan pengendalian gulma yang efektif, juga menjadi faktor penting dalam mencegah serangan dan menjaga produktivitas tanaman singkong.

Penulis: Viorenta | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X