Artikel

CARA BUDIDAYA BROKOLI HIJAU DI PEKARANGAN RUMAH

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - CARA BUDIDAYA BROKOLI HIJAU DI PEKARANGAN RUMAH
Artikel / Biota Air Tawar dan Laut / Perikanan

CARA BUDIDAYA BROKOLI HIJAU DI PEKARANGAN RUMAH

Brokoli merupakan salah satu jenis sayuran hijau yang populer di kalangan masyarakat. Sayuran ini memiliki bentuk yang unik, menyerupai rambut kribo, dan kaya akan kandungan vitamin serta antioksidan yang baik bagi kesehatan. Di Indonesia, brokoli sering digunakan sebagai bahan utama berbagai hidangan, mulai dari sup hingga salad. Meski mudah ditemukan di pasar tradisional maupun swalayan, sering kali sulit menemukan brokoli yang benar-benar segar dan berkualitas tinggi. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena brokoli ternyata bisa dibudidayakan sendiri di rumah, bahkan dengan menggunakan polybag.

Budidaya brokoli di pekarangan rumah atau dalam polybag sangatlah mudah. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk menanam brokoli sendiri:

1. Tahap Penyemaian Benih Brokoli

Tahap penyemaian adalah kunci utama dalam memperoleh bibit brokoli yang sehat dan berkualitas. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  • Sterilisasi Benih: Rendam benih brokoli dalam larutan fungisida sesuai dosis yang dianjurkan untuk mencegah serangan jamur dan penyakit.
  • Seleksi Benih: Pilih benih yang berkualitas. Benih yang baik biasanya tenggelam saat direndam dalam air, sedangkan benih yang mengapung sebaiknya dibuang.
  • Rendam Benih: Benih brokoli perlu direndam selama kurang lebih 12 jam atau hingga benih terlihat pecah. Hal ini bertujuan agar benih lebih cepat berkecambah.
  • Penyemaian: Setelah direndam, tanam benih di polybag kecil dengan kedalaman sekitar 0,2-1,0 cm. Gunakan media semai yang terdiri dari campuran tanah halus dan pupuk kandang matang dengan perbandingan 1:2 atau 1:1.
2. Cara Menanam Bibit Brokoli

Setelah bibit brokoli memiliki 3-4 helai daun atau berumur sekitar 1 bulan, bibit tersebut siap dipindahkan ke polybag yang lebih besar. Media tanam yang digunakan sebaiknya campuran antara tanah dan pupuk kandang atau kompos. Kamu juga bisa menambahkan pupuk kimia sebagai pupuk dasar, tetapi penggunaan tanah dan kompos saja sudah cukup. Pastikan polybag yang digunakan memiliki ukuran yang memadai agar brokoli bisa tumbuh dengan optimal.

3. Perawatan Tanaman Brokoli

Perawatan brokoli meliputi beberapa hal penting, seperti:

  • Pemupukan: Lakukan pemupukan pada 1 minggu setelah tanam, kemudian ulangi pada minggu ke-3 dan ke-5. Pemupukan penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
  • Penyiraman: Brokoli membutuhkan penyiraman rutin, terutama pada pagi atau sore hari. Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama pada saat awal pindah tanam dan selama fase pembentukan bunga.
  • Pengendalian Hama: Jika tanaman brokoli terserang hama atau penyakit, segera lakukan tindakan pengendalian. Hama bisa diatasi secara manual atau dengan menyemprotkan pestisida yang aman.
4. Cara Panen dan Pasca Panen

Brokoli dapat dipanen saat bunganya telah mencapai ukuran maksimal, biasanya ketika tanaman berusia 55 hingga 100 hari. Pastikan brokoli dipanen sebelum bunga mekar penuh agar kualitas sayuran tetap terjaga. Setelah panen, brokoli dapat langsung dikonsumsi atau disimpan di tempat sejuk untuk menjaga kesegarannya lebih lama.

Menanam brokoli di polybag tidak hanya mudah dilakukan, tetapi juga menjadi aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat, terutama bagi mereka yang gemar berkebun di rumah. Dengan mengikuti langkah-langkah penyemaian, penanaman, perawatan, hingga panen yang tepat, kamu bisa menikmati brokoli segar dan sehat hasil budidaya sendiri.

Penulis: Tomi | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar