Artikel

BUDIKDAMBER, SOLUSI BUDI DAYA IKAN DAN TANAMAN DI LAHAN SEMPIT

india-ga0a0fc6e8_1920
Artikel / Perikanan

BUDIKDAMBER, SOLUSI BUDI DAYA IKAN DAN TANAMAN DI LAHAN SEMPIT

Ketersediaan lahan yang kian berkurang disertai dengan pertambahan penduduk yang tidak pernah berhenti merupakan tantangan tersendiri bagi dunia pertanian. Menyempitnya lahan untuk bercocok tanam dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk, seperti menurunnya produktivitas hasil pertanian. Kekhawatiran lainnya adalah kebutuhan pangan masyarakat tidak terpenuhi karena produksi bahan pangan menurun tetapi jumlah konsumen terus meningkat.

Namun, di tengah kekhawatiran terhadap permasalahan tersebut, teknologi dan inovasi terus mengalami kemajuan, disertai juga dengan proses penyebaran informasi yang kian cepat memberikan harapan baru bagi dunia pertanian. Berbagai macam inovasi dan teknologi baru ditemukan, mulai dari yang kompleks hingga yang sederhana, salah satunya adalah Budikdamber.

Budikdamber merupakan akronim dari Budi daya Ikan dalam Ember. Budikdamber adalah sebuah inovasi berupa teknik budi daya ramah lingkungan. Inovasi ini memadukan budi daya ikan dan sayuran dengan menggunakan sarana ember untuk membudi dayakan ikan dan media air untuk pertumbuhan tanaman.

Namun Sobat Tani, tidak semua jenis ikan dapat dibudidayakan dengan teknik Budikdamber. Jenis ikan yang tahan oksigen rendah saja yang cocok dibudidayakan dengan metode ini, seperti ikan lele, betok, gurame, dan patin. Pada umumnya, ikan lele menjadi opsi utama dalam metode budi daya ini. Untuk tanamannya biasa menggunakan tanaman kangkung.

Foto: makassar.terkini.id

Adapun alat dan bahan untuk membuat media Budikdamber adalah ember volume 80 liter, arang batok kelapa, gelas plastik, benih lele ukuran 5-12 cm sebanyak 60-100 ekor, tang, kawat, solder, dan bibit kangkung.

Sobat Tani mau tau cara pembuatan media Budikdamber seperti apa? Begini caranya.

  1. Sediakan gelas untuk tempat bibit kangkung, kemudian gunakan solder untuk melubangi gelas sebanyak 10-15 lubang.
  2. Masukkan bibit kangkung ke dalam gelas, lalu timbun dengan arang kelapa sekitar 50-80% volume gelas.
  3. Potong kawat sepanjang 12 cm sebagai pegangan gelas pada ember.
  4. Isi ember dengan 60 liter air, kemudian diamkan selama dua hari.
  5. Isi ember dengan bibit ikan lele 60-100 ekor, lalu diamkan selama 1-2 hari. Kemudian, rangkai gelas kangkung ke sisi bagian dalam ember.

Nah Sobat Tani, cukup mudah bukan pembuatan media Budikdamber? Setelah membuat medianya, tahap selanjutnya adalah pemeliharaan. Untuk tahap ini, cukup letakkan ember di tempat yang terkena sinar matahari. Pemberian pakan untuk ikan lele bisa dilakukan 2-3 kali sehari dengan waktu yang konsisten. Perlu diperhatikan juga kondisi air dan ikan lele secara berkala. Jika air sudah keruh dan amis, lakukan penggantian secara berkala.

Dari hari pertama penanaman, kangkung bisa dipanen 14-21 hari kemudian. Sedangkan, lele baru bisa dipanen 2 bulan dari awal pelepasan benih dengan tingkat ketahanan lele hidup 40-100%.

Budikdamber ini memiliki berbagai keuntungan, seperti hemat energi, hemat tempat, harga yang terjangkau, dan pemeliharaan yang tidak rumit, sehingga metode ini bisa dilakukan oleh semua kalangan. Dalam skala kecil, Budikdamber mampu memenuhi keberlangsungan pangan keluarga dan apabila dalam skala yang besar mampu menghasilkan keuntungan bisnis.

Penulis: Hamzah Alfaris | Editor: Exciyona Adistika

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X