Lumba-lumba dan hiu adalah dua jenis hewan laut yang berbeda, baik secara morfologi, perilaku, dan perannya dalam ekosistem.

Peran ekologis keduanya juga berbeda. Lumba-lumba sering berperan sebagai pemangsa pengendali populasi hewan kecil. Sementara itu, hiu berkontribusi pada menjaga keseimbangan dalam rantai makanan laut dengan mengendalikan populasi hewan yang lebih besar.

Hiu memiliki reputasi yang kurang baik karena kehadirannya yang dianggap menjadi ancaman bagi manusia. Di sisi lain, lumba-lumba dikenal dengan kecerdasannya yang tinggi dan sering kali menjadi daya tarik bagi manusia.

Mitos Atau Fakta: Hiu Dan Lumba-Lumba Bermusuhan

Meskipun hiu dan lumba-lumba dapat ditemukan di lingkungan yang sama, seringkali terdapat persepsi bahwa mereka saling bermusuhan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa hiu jarang ditemukan di tempat yang sama dengan lokasi lumba-lumba berada.

Stephen Kajiura, seorang pakar hiu dari Florida Atlantic University, menjelaskan bahwa semua itu hanyalah mitos, sebagaimana yang dikutip dari Live Science.

Mitos tersebut tidak memiliki dasar yang benar. Menurutnya, jika ada lumba-lumba di suatu perairan, kemungkinan besar terdapat hiu di area yang sama. Hal ini terjadi karena kedua hewan tersebut merupakan karnivora, sehingga mereka pergi ke tempat yang sama untuk berburu.

Mitos ini berasal dari pemahaman yang salah bahwa hiu dan lumba-lumba adalah musuh alami. Namun, ada sedikit kebenaran dalam anggapan tersebut. Menurut Kajiura, meskipun lumba-lumba dan hiu berenang di lingkungan yang sama, mereka kerapkali menunjukkan agresi terhadap hiu jika mereka merasa terancam.

Ada beberapa peristiwa ketika lumba-lumba terlihat lebih agresif dan menabrak hiu dengan hidung dan kekuatan tubuhnya. Hal tersebut membuat hiu melarikan diri dengan kondisi badan yang memar dan babak belur.

Perlu dicatat bahwa interaksi antara hiu dan lumba-lumba di alam liar sangat kompleks dan bervariasi, tergantung pada spesies dan konteks tertentu. Walaupun memiliki banyak perbedaan, kedua hewan ini sangat berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Nurma Wibi Earthany