Artikel

BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN SERANGAN KUTU DAN BERCAK PADA KACANG BOGOR?

20. BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN SERANGAN KUTU DAN BERCAK PADA KACANG BOGOR - Hermanu Triwidodo - IPB Digitani - Tani dan Nelayan Center IPB University
Artikel Konsultasi / Pertanian

BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN SERANGAN KUTU DAN BERCAK PADA KACANG BOGOR?

Pertanyaan:

Tanaman kacang bogor milik saya mengalami serangan kutu-kutuan dalam jumlah yang sangat banyak. Selain itu, terdapat bercak-bercak coklat pada daun tanaman. Apa tindakan pengendalian yang dapat saya lakukan? Saya juga rutin menyemprotkan tanaman dengan menggunakan pestisida Cueacron 500 EC.

(Arya)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Hama kutu daun menyerang tanaman kacang bogor dengan cara bergerombol dan mengisap cairan tanaman tersebut, menyebabkan daun berkerut dan pertumbuhan daun menjadi tidak normal.

Tanaman yang terinfeksi berat dapat layu, menguning, atau bahkan mati karena kehilangan cairan dari tanaman. Adanya gejala bercak pada daun juga menunjukkan bahwa tanaman terinfeksi oleh penyakit bercak daun yang disebabkan oleh cendawan Cercospora sp.

Pada musim hujan, patogen cendawan ini lebih mudah menyebar.

Beberapa langkah pengendalian yang dapat diambil melibatkan:

  1. Pengendalian Kutu Daun:
    • Menggunakan predator alami yang ada di sekitar lahan, seperti laba-laba dan kumbang koksi, untuk mengendalikan populasi kutu daun.
  2. Pengendalian Bercak Daun:
    • Menggunakan agens hayati seperti Lecanicillium lecanii dan Metarhizium acridum untuk mengendalikan penyakit bercak daun.
  3. Pengendalian Mekanis:
    • Melakukan sanitasi lahan secara menyeluruh.
    • Membakar tanaman yang terserang penyakit untuk mencegah penyebaran.
  4. Rotasi Tanaman:
    • Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman lain seperti jagung.
  5. Tumpangsari:
    • Menanam tanaman sorgum dan jagung sebagai tindakan tumpangsari untuk membantu pengendalian hama dan penyakit.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Dyah Hariyanti Purnomo

Tanya Pakar

X