BAGAIMANA CARA EFEKTIF MENGENDALIKAN WALANG SANGIT PADA PADI?
BAGAIMANA CARA EFEKTIF MENGENDALIKAN WALANG SANGIT PADA PADI?
Pertanyaan:
Sawah milik saya banyak terserang walang sangit. Sebagai informasi, saya menggunakan herbisida round up dan di sekitar sawah saya terdapat tanaman pisang, kacang panjang, dan ubi jalar. Bagaimana cara mengatasinya?
(Agus)
Jawaban:
Halo, Sobat Tani.
Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.
Walang sangit (Leptocorisa oratorius) merupakan serangga yang aktif terbang pada pagi dan sore hari. Hama ini menyebabkan bulir padi menjadi hampa dan berwarna coklat kehitaman, sehingga malai tidak bisa menghasilkan biji yang sempurna.
Serangan selama masa pengisia bulir menyebabkan bulir menjadi cacar dan timbul bercak-bercak kemudian bulir berubah warna sebagian atau seluruhnya. Beberapa rekomendasi pengendalian hama ini adalah sebagai berikut.
- Sanitasi lahan. Sanitasi lahan dilakukan dengan membersihkan lahan dan sekitarnya dari gulma rumput-rumputan yang dapat menjadi inang alternatif hama ini.
- Penanaman tanaman refugia. Tanaman refugia berfungsi untuk menjadi tempat berlindung serangga predator maupun parasitoid sehingga dapat mengendalikan hama, termasuk hama walang sangit. Beberapa tanaman refugia yang dapat digunakan adalah bunga matahari, tagetes, dan kenikir.
- Penanaman serentak pada satu hamparan
- Penggunaan agens hayati Beauveria bassiana dan Metarhizium sp.
- Aplikasi pestisida
Apabila populasi walang sangit sudah mencapai lebih dari 1 ekor atau 2 rumpun, aplikasi pestisida dapat dilakukan. Bahan aktif pestisida yang dapat diaplikasikan antara lain BPMC, fipronil, metolkarb, MIPC, dan propoksur. Rotasi bahan aktif setiap musim tanam perlu dilakukan untuk mencegah munculnya biotipe baru hama.
Selain itu, terjadinya serangan hama ini dapat diminimalisir dengan melakukan budidaya tanaman sehat, seperti menggunakan benih yang sehat dan berkualitas, pemupukan berimbang, dan pengaturan jarak tanam yang sesuai (direkomendasikan menggunakan jajar legowo), rotasi tanaman dengan tanaman hortikultura, dan pemberaan lahan apabila memungkinkan.
Selamat mencoba.
Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Niky Elfa Amanatillah